Dalam suatu perjalanan menuju puncak tertinggi di pulau Jawa saya masih penasaran dengan yang namanya bukit Suroloyo. Bukit dengan di selimuti kabut mistis nan magis seolah melindungi kemegahan sang candi Borobudur. Bukit yang tidak terlalu tinggi namun berhawa dingin saat gelap ini menyimpan banyak kesakralan dan keindahan. Bermodal nekat dan memaksa sang tuan rumah saudara Ghani untuk mengunjungi tempat ini. Terletak di sebelah barat kota godean tepatnya sudah memasuki kawasan Kulonprogo, kira- kira dengan motor agak fast and furious mengendarainya kami mampu melahapnya dalam 1jam. Dengan jalur semi pegunungan meliuk- liuk kekanan kadang kekiri dan naik turun layaknya tarian gemulai seorang gadis gemuk membuat kami harus ekstra hati-hati dalam bermanuver. Sekiranya hari mulai meredup kami baru lah sampai di penghujung jalur liak-liuk. Tak ada sesuatu yang spesial ketika kami tiba, rasa sedikit kecewa sudah tumbuh sebelum kami memanjat ratusan anak tangga itu. Tapi apakah akan sia-sia ketika kami sudah sampai namun malah langsung putar arah dan pulang???tidak. Kami tetap menaiki bukit sesuai rencana awal dan hanya sekedar have fun tanpa berekspektasi berlebih. Konon katanya melihat di foto dan cerita orang dari atas inilah kami mampu melihat kemegahan candi Borobudur dari atas. Candi yang megah dengan di pagari oleh kabut dan pepohonan raksasa seolah aura gaib yang kuat telah bersemayam di dalamnya.
kemegahan kabut Suroloyo |
Jika terlihat maka konon kata seorang teman Candi Borobudur ada di pojok bawah kanan dalam foto di atas. Namun apa daya mata kami saja tak mampu menembus awan bercampur kabuttebal itu, apalagi mata kamera yang ciptaan manusia. Hari semakin gelap dan tak ada lagi yang dapat di nikmati maka kami segera turun dan pulang ke rumah Ghani untuk segera bersiap menuju stasiun Lempuyangan karena jadwal kereta ke Malang pukul 22:00 WIB. Kembali kami di hadapkan pada jalan sexy berliukliak bak penari memamerkan gemuk gemulai tubuhnya namun tak terlihat lagi tubuh sexynya karena jalanan itu gelap. Bermodal GPS dan lampu sedikit meremang kami susuri jalur yang berbeda. Tak lama bermanuver liak-liuk kami sudah tiba di jalan raya Godean- Kulonprogo. Sekiranya setengah jam di jalan raya kami sudah mendekati rumah Ghani. Begitulah ekspedisi singkat mengarungi lautan kabut kelam menuju pucuk Suroloyo.
berikut beberapa foto yang lain yang dapat saya tangkap selagi sempat.
my brother capture the sunset |
tree front of sunset |
film of Suroloyo
Kata nya melihat borobudur dari sini keren bener yaaa ??? temen perna mamerin foto nya :)
BalasHapuswahahaha iya om kalau sedang cerah borobudur kelihatan, sayang kami tak bisa melihat saat itu.
Hapuswah temen om itu beruntung ya bisa liat :D
terima kasih om sudah mampir :D