Pagi itu saya menunggu mantan saya sewaktu kuliah di kampus putih biru, Windy namanya dan sekarang kami berdua berteman tetap menjaga tali silaturahmi. Saya sudah janji beberapa bulan sebelumnya bahwa jika Windy bisa gendut lagi dan ceria lagi seperti Windy yang saya kenal maka saya harus mentraktirnya jalan- jalan. Akhirnya hari penepatan janji saya itu tiba dan pilihan jalan- jalan jatuh ke salah satu pulau di Lombok Nusa Tenggara Barat. Waktu sudah menunjukkan pukul 05:xx dan bus damri sudah ada yang terparkir bersiap menuju bandara Surabaya. Setelah beberapa belas menit menunggu si Windy datang juga dan kami langsung naik ke bus damri jurusan Bandara. Check in kemudian boarding dan kami terbang menuju Lombok.
Tiba di lombok karena menghubungi mas Aji kenalan saya di Mataram tidak terhubung kemudian saya di rekomendasikan untuk carter mobil pak Yad. Driver dengan nama pak Yad ini saya di kasih oleh teman saya Manik Suranti yang sebelumnya pernah memakai jasa beliau untuk keliling Lombok. Pak Yad datang menjemput kami dengan mobil Suzuki APV dan langsung keluar bandara mampir sebentar untuk sarapan di depan bandara. Oiya di Lombok selain aman untuk semua makanan yang terjamin halal juga rasanya enak cocok dengan lidah saya. Seusai makan kami langsung diantar pak Yad menuju pelabuhan Bangsal dengan mampir sebentar di pantai Senggigi. DI pantai Senggigi cuma foto- foto sebentar, sebenernya bukan ke pantainya juga sih karena cuma dari atas tebing tepian jalan raya.
Lanjut ya, kami langsung nyebrang ke Gili Trawangan dengan public boat yang lebih murah. Penyebrangan di tempuh kira- kira 20 menit dengan kondisi ombak cukup tenang. Alhamdulillah kami mendarat di Gili Trawangan dengan selamat, sambil jalan menuju penginapan yang sudah di pesan lewat tra*veloka saya sempatkan ambil beberapa foto. Siang itu terik matahari sangat keras jadi selain panas juga hasil fotonya jad kurang adem di lihatnya. Oiya waktu memesan penginepan saya gak memperhatikan jarak dari dermaga dan rupanya cukup jauh sampe lemas setibanya di penginepan. Istirahat sebentar bersih- bersih badan kemudian sorenya kami jalan- jalan lagi hunting foto sekalian melihat sunset di spot Ombak Sunset. Dari penginepan kami ke arah kiri dan berjalan perlahan mencari spot Ombak Sunset, karena belum tau jadinya saya salah ambil rute karena rute yang saya pilih rupanya memutari pulau. Sebelum sampai di Ombak Sunset rupanya banyak juga spot foto yang di buat mirip dan memang eyeketching untuk berfoto. Sayang sekali masih banyak spot di pinggir pantai yang kusus di nikmati oleh tamu hotel. Karena kami tidak punya akses masuk jadilah cuma bisa foto- foto dari jalan. Setelah cukup capek memutari jalan lingkar pulau kami tiba juga di spot Ombak Sunset. Karena masih cukup terang kami duduk menunggu sunset sampai tenggelam di pinggir pantai. Sambil ngobrol dan foto- foto kami juga melihat sekeliling kami yang penuh dan riuh oleh pengunjung. Ada satu rombongan sebuah perusahaan, ada sekelompok anak muda, ada pula muda-mudi yang berpasangan, juga bule bule dari beberapa negara yang sengaja datang untuk menikmati sunset. Sore itu langit berubah dari coklat keemasan menjadi semakin menguning dan kemerahan. Matahari tidak terbenam dengan bentuk bulat sempurna namun warna warni langit sore itu sungguh indah memanjakan mata.
Karena sudah gelap dan waktunya shalat magrib kami pun segera meninggalkan Ombak Sunset. Berjalan cukup jauh menyusuri pinggir pantai dari Ombak Sunset hingga penginepan. Oiya sebelum sampai di penginepan karena melewati pasar sore tradisional Gili Trawangan kami mampir sebentar untuk makan. Iya bener banget karena perut kami sudah sangat lapar dari siang belum makan. Malamnya karena capek kami manfaatkan waktu untuk istirahat. Esok harinya karena saya memang suka hunting sunrise seusai shalat subuh segera bergegas ke pantai untuk menengok apakah sunrise bersinar cerah. Karena ajakan saya tidak di iyakan oleh Windy mungkin masih ngantuk dan kecapean akhirnya saya hunting sunrise sendiri ke pantai dekat dermaga. Pagi yang indah untuk sebuah sunrise di tepi pantai Gili Trawangan. Langit memerah dengan deretan awan di beberapa titik. Di kejauhan gunung Rinjani yang cantik menawan terlihat bayangnya. Refleksi keindahan warna langit tergambar indah di atas laut yang tenang. Oiya pagi itu pantai cukup sepi dan tenang karena hanya ada saya dan beberapa anak kecil yang bermain di pinggir pantai.
masih ada mampir ke bukit merese
pantai kuta berpasir merica
Tidak ada komentar:
Posting Komentar