Emmm darimana mulainya ya? mungkin bisa saya ceritakan yang masih bisa saya ingat dari awal pertama kali saya bertemu denganmu. Saat itu tahun ajaran baru 2009 di kampus STT Telkom Bandung kamu sebagai mahasiswa baru. Pertama kali pandangan saya padamu saat itu adalah ” hemmm menarik nih si Eka “. Kemudian saya dan kamu kenal sebagai asisten dan praktikan di sebuah Laboratorium Bengkel Mekatronika STT Telkom. Sampai pada waktunya saya dan kamu bertemu dalam sebuah pengerjaan proyek akhir atau tugas akhir dalam praktikum tersebut. Saat itu memang tidak ada keinginan untuk mendekatimu untuk menjadikan mu Istri. Seiring berjalan waktu kita pun kenal sebagai seorang teman sekaligus praktikan dan asisten yang saling membantu agar tugasmu bisa terselesaikan. Katamu aku pernah membuatmu menangis karena harus merevisi proposal proyek akhir praktikum karena aku coret semua yang kurang betul. Ternyata kalau saya ingat lagi iya ya apakah sekejam itu dulu aku koreksi proposal langsung main coret aja. Tapi mungkin jika tidak ada kejadian itu aku tidak berkesan bagimu ya? Yaudah yang sudah berlalu jangan di jadikan alasan untuk bersedih lagi ya.
Setelah sekian lama karena sudah tidak kontak dengan alasan proyek akhir praktikum saya dan kamu pun loss kontak hingga tahun 2013. Pada saat itu saya ingin belajar pelan- pelan untuk ikut kurban, ya mungkin gak bisa di bilang kurban juga tapi setidaknya belajar pelan- pelan agar terbiasa. Yang saya ingat saat itu adalah namamu, ” si Eka kan panita acara kurban di kampus ” dengan begitu saya cari namamu di pertemanan Facebook dan langsung saya messege. Dari hubungan karena urusan kurban idul adha itu saya dan kamu jadi semacam teringat lagi bahwa kita pernah berkenalan. Saat itu sudah mulai ada keinginan untuk mengenalmu lebih dekat. Dan yang aku tau tentang kamu adalah ” Eka itu adalah wanita yang baik “. Oiya saat itu kita juga pernah membahas tentang kehidupan saya kenapa tidak segera menikah trus mau nyari istri yang model bagaimana dan setelah itu kita pun hilang kontak lagi. Tapi kalau boleh beralasan saat itu kenapa saya tidak maju asal nekat aja deketin kamu? karena ya banyak hal yang saya pertimbangkan. Mulai dari suku dan adat kita yang berbeda kemudian jarak kita terpisahkan lautan dan ribuan kilometer hingga saya merasa tidak pantas untuk mendekatimu. Jadinya? ya jadinya yaudah kita hilang kontak.
Dan… pada tahun 2017 beberapa bulan sebelum puasa entah ada angin dari mana kok tetiba saya hubungi kamu lewat WA. Seingat saya memang saat itu sedang merapikan kontak yang ada di HP dan munculah nama 09 eka D3STT yang kemudian semacam auto ngirim pesan gtu. Mulai dari situlah kita ngobrol kadang bahas apa gak jelas tapi memang terasa awalnya saya sering di cuekin dengan balasan balasan yang sangat datar. Seperti biasanya sebelum ada penolakan ya saya akan terus berusaha. Hari demi hari saya lalui dan masih begitu- begitu saja yang kita obrolin masih jauh dari kata ingin mengajak serius. Sampai akhirnya aku sering- sering berdoa dan meminta petunjuk mohon di yakinkan jika memang Eka jodoh saya mudahkanlah ya Allah. Trus mulai berpikir bagaimana ya bisa ketemu kamu karena saya ingin menyampaikan isi hati ini secara langsung. Namanya tukang klayapan ujung- ujungnya pakai modus ngajak ngetrip keliling Sumut. ” Eka di Sumatera Utara ada tempat apa aja yang bagus untuk di kunjungi ? ” padahal Sumatera masih masuk daftar kunjungan terakhir setelah mengkhatamkan indonesia bagian timur. Pertanyaanku pun kamu sambut dengan hangat ” iya kak ada banyak di sini, bisa ke berastagi dan samosir ” yaudah aku kesana boleh ya sahutku. Tanpa berlama- lama saya langsung mohon ijin ke atasan untuk pergi ke Sumatera Utara selama 3 hari. Alhamdulillah ijin di approve dan segera saya beli tiket dari Surabaya menuju Medan.
Sebenernya kalau di tanya ” emang kamu udah kenal siapa eka? ” -, enggak sih ya saya taunya Eka orang baik dan menarik. ” Trus kok nekat banget belum kenal udah mau nyamperin ke Medan? -, iya di yakinin aja bahwa jika memang dia jodoh saya maka itu yang terbaik dari Allah. Setibanya di Medan kita jumpa kemudian lanjut menuju ke beberapa destinasi wisata seperti berastagi, Gunung Sibayak, Air terjun Spiso-piso dan Samosir. Rencana awal sih saya ingin mengajakmu menikah ketika menikmati keindahan sunrise di puncak Sibayak yang saat itu memang agak mendung jadinya matahari malu- malu untuk menampakkan kegagahannya, hehehe seperti aku yang gak jadi ngomong karena entah kenapa mulut rasanya seperti terkunci. Yang kemudian saya berhasil mengungkapkan di akhir sesi jalan- jalan kita di Sumatera Utara. Saat itu di puncak bukit Holbung Samosir ” Eka kalau lelaki yang katamu kemaren sudah mengajakmu menikah tidak serius, bagaimana jika aku yang serius mengajakmu menikah apakah kamu mau menikah denganku? -, disaksikan hamparan rumput yang luas bergoyang tertiup angin. Terlihat dari wajahmu bahwa kamu gak bakal mengira kalau aku datang jauh- jauh ke Sumatera Utara hanya untuk mengajakmu menikah yang kemudian kamu meminta waktu 2 minggu untuk mempertimbangkan ajakanku.
Rasanya lega bukan karena takut di tolak atau apa, tapi entahlah memang rasanya sangat sulit untuk mengatakan hal itu. Setelah itu saya balik ke Jawa Timur hanya bisa berdoa memohon pada Allah diberikan yang terbaik. Berdekatan dengan tanggal 23 Agustus 2017 kamu akhirnya memberikan jawaban terbaik yang saya tunggu- tunggu. Jawaban yang bagi saya sekaligus sebagai kado hadiah terindah dari Allah di tanggal kelahiran saya. Terima kasih ya Allah, terima kasih Rizqi Eka Putri.
Belum selesai sampai di situ masih banyak yang harus saya dan kamu lakukan. Saya sadar bahwa kita berbeda suku dan adat budaya pasti akan banyak hal- hal yang membuat kita harus berusaha ekstra melewatinya. Mulai dari meminta restu kepada kedua orang tua mu sampai menyepahamkan antara keluargamu dan keluarga saya. Akhirnya pada bulan April 2018 keluarga saya datang ke Padang Sidimpuan untuk melamar sekaligus menentukan hari pernikahan kita. Awalnya kamu menginginkan pada tanggal 18 08 2018 namun karena suatu hal akhirnya di tunda sampai tanggal 8 September 2018. Sudah setahun setelah kamu memberikan jawaban atas ajakanku menikah pada awal Agustus di Bukit Holbung Samosir dan berdekatan juga dengan tanggal 23 Agustus 2018. Pagi itu di tanggal 23 Agustus 2018 cuma kamu seorang yang ingat dan mengucapkan selamat ulang tahun dan mendoakanku. Beberapa hari kemudian saya menuju Padang Sidimpuan dari Jogjakarta pada tanggal 6 September 2018. Alhamdulillah 8 September 2018 acara akad nikah kita pun berlangsung dengan lancar. Benar bahwa pernikahan kita juga sebagai kado terindah dari Allah untuk saya. Setelah akad nikah selesai kamu resmi menjadi istri sah saya, istri yang terbaik untuk saya. Saya memang belum sepenuhnya mengenal siapa kamu, tapi yang jelas semenjak prosesi akad nikah saya benar- benar mencintaimu dan akan menyayangimu sepenuh hati. Terima kasih telah bersedia menjadi istri terbaik untuk saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar