Kampung Wuring adalah sebuah kampung suku Bajo yang asal mulanya dari Sulwesi karena perjalanannya maka sampailah di Maumere dan menetap membangun sebuah perkampungan. Suku Bajo selalu memilih tempat tinggal yang tidak jauh dari air laut, karena hampir seluruh hidupnya bergantung dari hasil laut. Tak jauh dari kota Maumere di daerah pinggiran laut mereka tinggal. Pernah dulu terjadi bencana alam dahsyat berupa tsunami dan memporak porandakan Maumere termasuk kampung Wuring ini karena lokasi tinggalnya yang di tepi laut. Karena setelah bencana alam tersebut maka pemerintah pernah memindahkan seluruh kampung ke daerah jauh dari laut bahkan di tempatkan di daerah perbukitan. Namun apa jadinya jika kehidupan mereka di pisahkan dari sumber kehidupan, ya mereka tak dapat hidup dengan baik dan memilih untuk kembali ke perkampungan lama mereka di tepi laut.
Rumah- rumah panggung sederhana di hiasi perahu atau sampan kecil di depan rumah mereka. Halaman rumah pun berupa air laut biru jernih ke hijau- hijauan dan di dalamnya berenang ikan- ikan cantik.Karena perkampungan ini adalah warganya suku Bajo maka hampir 99 % mereka memeluk agama islam. Di tengah mayoritas pemeluk agama Katolik mereka hidup berdampingan dan saling menjaga kerukunan. Maumere buat saya kota yang mulai mengenal banyak modernitas jika di bandingkan dengan daerah lain di Flores. Jika berkunjung ke Maumere sempatkanlah untuk sekedar mampir menengok kehidupan warga Bajo di Kampung Wuring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar