Minggu, 28 Oktober 2018

Mengenalkan Istri Tentang Keindahan Selo, Boyolali

Jadi ceritanya masih dalam rangka honeymoon, ya gak juga sih sebenernya cuma sekedar jalan- jalan aja. Kalau honeymoon kayak orang- orang yang ke luar negri ke villa atau resort di Bali maupun Sumba sepertinya ketinggian. Saat ini ya sebatas tempat- tempat piknik yang dekat saja toh gaji saya sebagai kuli tower tak seberapa bisa beli kopi dan makan setiap hari saja sudah syukur. Nah balik ke pura-puranya honeymoon. Seminggu sebelumnya sempet mampir di salah satu homestay di Bantul Jogjakarta. Saat itu sih gak ada niat buat piknik wong karena jumat itu ada meeting di tri store Jogja e, daripada istri tak tinggal sendirian di kosan kan gak tega saya nya. Jadi ceritanya istri saya tawarin mau ikut ke Jogja gak? kalau ikut brarti nanti main saja ke tempat si Lia. Istri saya tinggal di tempat temannya dari Sumatera Utara yang tinggal di Bantul dan saya meeting seharian di Tristore. Selesai meeting hari sudah gelap yang tadinya saya mau langsung pulang ke Boyolali gak jadi dan memilih nginep saja di sekitar Jogja. Setelah lihat- lihat traveloka ( bukan iklan ya ini, karena memang saya pengguna setia traveloka ) saya dapat penginepan di homestay Tembi. Ya jadilah saya dan istri sepulang dari rumah Lia mampir nginep semalam di home stay Tembi Bantul. Home stay dengan konsep pedesaan Jawa dan makanannya pun juga makanan rumahan ala desa. Bangunan home stay nya bagus sebagian besar terbuat dari kayu. Untuk harga semalamnya sekitar 300an ribu cukup terjangkau lah mengingat tempatnya adem, tenang dan fasilitasnya juga memanjakan.

L1080221 L1080228 L1080229 L1080237 L1080249 L1080263 L1080290 L1080301

Nah seminggu kemudian kepikiran jalan- jalan ke tempat dingin biar seger gtu setelah seminggi capek bekerja sekalian mengenalkan sama istri ke daerah yang indah di sekitar Boyolali tho. Yaudah sabtu pagi saya langsung ajak istri ke Selo. Tujuan awal adalah ke Tretes Taman Tani yaitu sebuah kebun sayur milik warga setempat yang di sulap dengan tanaman bunga menjadi lebih menarik dan kekinian. Di TTT selain ada kebun bunga dan sayur ada satu cafe dan memang satu- satunya. Sambil menikmati keindahan alam kamu juga bisa pesan mendoan dan kopi atau teh. Karena sudah mulai siang udara saat dingin namun terik matahari semakin menyengat kulit. Hemmm awalnya ngajak dia main sih agak kaku, ya biasanya saya menemani atau nganterin orang piknik yang punya tujuan bukan sekedar pergi aja. Biasanya orang piknik ada yang di cari, seperti halnya motret, melukis, menulis atau pun membuat video. Beda dengan istri saya ini, sepertinya dia masih belum mempunyai tujuan untuk piknik. Saya saat itu kepikiran untuk mengajari sedikit- sedikit pengetahuan saya tentang fotografi. Tidak lucu juga kan jika suatu saat piknik lagi dia hanya bengong melihatin saya sedang memotret atau bikin video. Setidaknya istri saya juga bakal punya keautisan sendiri dengan gadgetnya. Sambil motret beberapa objek yang ada di TTT saya juga pelan- pelan jelaskan kepada istri bagaimana memotret yang hasilnya nanti menarik di lihat orang lain. Ya paling tidak jika tidak menarik bagi orang lain tetap menarik ketika diri sendiri yang melihat.

L1080318 L1080323 L1080331 L1080335 L1080369 L1080374

Pindah dari TTT kami menuju jembatan gantung Golden Gate versi Merapi. Karena mumpung ada model yaitu istri saya sendiri saya coba arahkan kepadanya dengan sedikit gaya yang tidak terlalu mengundang komentar pemirsa. Sekali duakali tigakali saya arahkan kemudian saya foto hasilnya cukup bagus bagi saya. Sekarang kalau piknik setidaknya ada yang bakal fotoin saya dengan bener dan ada model yang bisa saya foto. Untungnya di jembatan gantung tak terlalu ramai hanya ada segerombolan anak muda 5 orang yang juga sedang berfoto bergantian layaknya seorang model. Karena saya belum check in ke home stay dan tadi via phone janji bakal ke home stay jam 12:xx maka tak lama di jembatan gantung kemudian kami balik arah menuju home stay. Home stay pondok merapi dengan harga semalam 150 ribu tanpa sarapan menyediakan kamar dengan pemandangan dari jendela maupun pintu langsung ke gunung Merapi. Ya memang lokasinya yang strategis dan beruntung di depannya langsung view kosong menghadap gunung Merapi.

L1080390 L1080395 L1080401

 

Bersambung

oemah bambu

L1080403 L1080436 L1080445 L1080458 L1080484 L1080503 L1080508 L1080718 L1080720 L1080723 L1080738 L1080747

sunset newselo

Minggu, 21 Oktober 2018

Teruntuk Istriku

Emmm darimana mulainya ya? mungkin bisa saya ceritakan yang masih bisa saya ingat dari awal pertama kali saya bertemu denganmu. Saat itu tahun ajaran baru 2009 di kampus STT Telkom Bandung kamu sebagai mahasiswa baru. Pertama kali pandangan saya padamu saat itu adalah ” hemmm menarik nih si Eka “. Kemudian saya dan kamu kenal sebagai asisten dan praktikan di sebuah Laboratorium Bengkel Mekatronika STT Telkom. Sampai pada waktunya saya dan kamu bertemu dalam sebuah pengerjaan proyek akhir atau tugas akhir dalam praktikum tersebut. Saat itu memang tidak ada keinginan untuk mendekatimu untuk menjadikan mu Istri. Seiring berjalan waktu kita pun kenal sebagai seorang teman sekaligus praktikan dan asisten yang saling membantu agar tugasmu bisa terselesaikan. Katamu aku pernah membuatmu menangis karena harus merevisi proposal proyek akhir praktikum karena aku coret semua yang kurang betul. Ternyata kalau saya ingat lagi iya ya apakah sekejam itu dulu aku koreksi proposal langsung main coret aja. Tapi mungkin jika tidak ada kejadian itu aku tidak berkesan bagimu ya? Yaudah yang sudah berlalu jangan di jadikan alasan untuk bersedih lagi ya.

Setelah sekian lama karena sudah tidak kontak dengan alasan proyek akhir praktikum saya dan kamu pun loss kontak hingga tahun 2013. Pada saat itu saya ingin belajar pelan- pelan untuk ikut kurban, ya mungkin gak bisa di bilang kurban juga tapi setidaknya belajar pelan- pelan agar terbiasa. Yang saya ingat saat itu adalah namamu, ” si Eka kan panita acara kurban di kampus ” dengan begitu saya cari namamu di pertemanan Facebook dan langsung saya messege. Dari hubungan karena urusan kurban idul adha itu saya dan kamu jadi semacam teringat lagi bahwa kita pernah berkenalan. Saat itu sudah mulai ada keinginan untuk mengenalmu lebih dekat. Dan yang aku tau tentang kamu adalah ” Eka itu adalah wanita yang baik “. Oiya saat itu kita juga pernah membahas tentang kehidupan saya kenapa tidak segera menikah trus mau nyari istri yang model bagaimana dan setelah itu kita pun hilang kontak lagi. Tapi kalau boleh beralasan saat itu kenapa saya tidak maju asal nekat aja deketin kamu? karena ya banyak hal yang saya pertimbangkan. Mulai dari suku dan adat kita yang berbeda kemudian jarak kita terpisahkan lautan dan ribuan kilometer hingga saya merasa tidak pantas untuk mendekatimu. Jadinya? ya jadinya yaudah kita hilang kontak.

Dan… pada tahun 2017 beberapa bulan sebelum puasa entah ada angin dari mana kok tetiba saya hubungi kamu lewat WA. Seingat saya memang saat itu sedang merapikan kontak yang ada di HP dan munculah nama 09 eka D3STT yang kemudian semacam auto ngirim pesan gtu. Mulai dari situlah kita ngobrol kadang bahas apa gak jelas tapi memang terasa awalnya saya sering di cuekin dengan balasan balasan yang sangat datar. Seperti biasanya sebelum ada penolakan ya saya akan terus berusaha. Hari demi hari saya lalui dan masih begitu- begitu saja yang kita obrolin masih jauh dari kata ingin mengajak serius. Sampai akhirnya aku sering- sering berdoa dan meminta petunjuk mohon di yakinkan jika memang Eka jodoh saya mudahkanlah ya Allah. Trus mulai berpikir bagaimana ya bisa ketemu kamu karena saya ingin menyampaikan isi hati ini secara langsung. Namanya tukang klayapan ujung- ujungnya pakai modus ngajak ngetrip keliling Sumut. ” Eka di Sumatera Utara ada tempat apa aja yang bagus untuk di kunjungi ? ” padahal Sumatera masih masuk daftar kunjungan terakhir setelah mengkhatamkan indonesia bagian timur. Pertanyaanku pun kamu sambut dengan hangat ” iya kak ada banyak di sini, bisa ke berastagi dan samosir ” yaudah aku kesana boleh ya sahutku. Tanpa berlama- lama saya langsung mohon ijin ke atasan untuk pergi ke Sumatera Utara selama 3 hari. Alhamdulillah ijin di approve dan segera saya beli tiket dari Surabaya menuju Medan.

Sebenernya kalau di tanya ” emang kamu udah kenal siapa eka? ” -, enggak sih ya saya taunya Eka orang baik dan menarik. ” Trus kok nekat banget belum kenal udah mau nyamperin ke Medan? -, iya di yakinin aja bahwa jika memang dia jodoh saya maka itu yang terbaik dari Allah. Setibanya di Medan kita jumpa kemudian lanjut menuju ke beberapa destinasi wisata seperti berastagi, Gunung Sibayak, Air terjun Spiso-piso dan Samosir. Rencana awal sih saya  ingin mengajakmu menikah ketika menikmati keindahan sunrise di puncak Sibayak yang saat itu memang agak mendung jadinya matahari malu- malu untuk menampakkan kegagahannya, hehehe seperti aku yang gak jadi ngomong karena entah kenapa mulut rasanya seperti terkunci. Yang kemudian saya berhasil mengungkapkan di akhir sesi jalan- jalan kita di Sumatera Utara. Saat itu di puncak bukit Holbung Samosir ” Eka kalau lelaki yang katamu kemaren sudah mengajakmu menikah tidak serius, bagaimana jika aku yang serius mengajakmu menikah apakah kamu mau menikah denganku? -, disaksikan hamparan rumput yang luas bergoyang tertiup angin. Terlihat dari wajahmu bahwa kamu gak bakal mengira kalau aku datang jauh- jauh ke Sumatera Utara hanya untuk mengajakmu menikah yang kemudian kamu meminta waktu 2 minggu untuk mempertimbangkan ajakanku.

IMG_2093

Rasanya lega bukan karena takut di tolak atau apa, tapi entahlah memang rasanya sangat sulit untuk mengatakan hal itu. Setelah itu saya balik ke Jawa Timur hanya bisa berdoa memohon pada Allah diberikan yang terbaik. Berdekatan dengan tanggal 23 Agustus 2017 kamu akhirnya memberikan jawaban terbaik yang saya tunggu- tunggu. Jawaban yang bagi saya sekaligus sebagai kado hadiah terindah dari Allah di tanggal kelahiran saya. Terima kasih ya Allah, terima kasih Rizqi Eka Putri.

Belum selesai sampai di situ masih banyak yang harus saya dan kamu lakukan. Saya sadar bahwa kita berbeda suku dan adat budaya pasti akan banyak hal- hal yang membuat kita harus berusaha ekstra melewatinya. Mulai dari meminta restu kepada kedua orang tua mu sampai menyepahamkan antara keluargamu dan keluarga saya. Akhirnya pada bulan April 2018 keluarga saya datang ke Padang Sidimpuan untuk melamar sekaligus menentukan hari pernikahan kita. Awalnya kamu menginginkan pada tanggal 18 08 2018 namun karena suatu hal akhirnya di tunda sampai tanggal 8 September 2018. Sudah setahun setelah kamu memberikan jawaban atas ajakanku menikah pada awal Agustus di Bukit Holbung Samosir dan berdekatan juga dengan tanggal 23 Agustus 2018. Pagi itu di tanggal 23 Agustus 2018 cuma kamu seorang yang ingat dan mengucapkan selamat ulang tahun dan mendoakanku. Beberapa hari kemudian saya menuju Padang Sidimpuan dari Jogjakarta pada tanggal 6 September 2018. Alhamdulillah 8 September 2018 acara akad nikah kita pun berlangsung dengan lancar. Benar bahwa pernikahan kita juga sebagai kado terindah dari Allah untuk saya. Setelah akad nikah selesai kamu resmi menjadi istri sah saya, istri yang terbaik untuk saya. Saya memang belum sepenuhnya mengenal siapa kamu, tapi yang jelas semenjak prosesi akad nikah saya benar- benar mencintaimu dan akan menyayangimu sepenuh hati. Terima kasih telah bersedia menjadi istri terbaik untuk saya.