Senin, 29 Juni 2020

Qashid Hawqal Yervant Nokilalaki, " Hawqal "

Dear Hawqal

“QASHID HAWQAL YERVANT NOKILALAKI”

Menantimu adalah harapan
Mengandungmu adalah anugerah
Melahirkanmu adalah nikmat
Membesarkanmu adalah tanggung jawab

Nak, ibu mau cerita sedikit tentang kelahiranmu.

Menantimu
Setelah kakakmu kemarin dipanggil Allah ke surgaNya, enggak lama menanti setelah ibu menyelesaikan tanggung jawab study ibu di Medan. Allah pun mengabulkan harapan ibu dan ayah yaitu kehadiranmu.

Mengandungmu
40week5day (9bulan lebih) bukan waktu yg sebentar untuk mengandungmu. Tapi penuh anugerah yg di berikan Allah untuk ibu dan ayah. Mulai dari ibu yg mabok2, rewel, sensitif, sakit yang tak bisa dijelaskan sampai ayahmu pernah satu kali gerah karena kerewelan ibu. Itu semua enggak dibuat2, bawaannya memang begitu. Kelak kau nanti besar jadi seorang suami, perhatian lebihlah untuk istrimu yang mengandung. Itu cukup banget mengurangi semua rasa yang gak enak yang iya rasakan.

Masuk TM2 mabok itu mulai hilang, ibu sudah bisa mulai beraktifitas sedia kala walau kadang klo kecapean sering kram dan rewel. Klo week end ayah bawa jalan2 walau hanya sekedar ke Solo nyari iwak, pernah kesawah agak ekstrim jalannya buat nyari cetul 😅, ke yogya juga pernah. Intinya hamil gak kudu dirumah aja, memang tipikal ayah gak suka diam, makanya namamu Hawqal kelak jadi seorang penjelajah muslim.

Masuk TM3 semua kerasa berat tapi makan makin lahap, timbangan makin menuju ke kanan. Ibu naik 15kg padahal sudah di diet2 in. Rada deg degan mendekati HPL, ibu berusaha jalan2 pagi tiap hari, yoga sendiri pakai youtube (sdh daftar kelas yoga eh uangnya dibalikin perkara korona 😅). Semakin dekat HPL jalan jongkok di kamar mandi (krn malu klo di dalam rumah 😂), ngepel jongkok juga tapi kamu tak kunjung mau lahir.

Akhirnya kontrol lagi, kata dokter ini sudah lewat 5hari, yaudah kita induksi saja. Khawatir kondisi kamu melemah nak. Tapi karena BPJS ibu kadaluarsa tanggal rujukannya, jadi ibu minta besoknya aja, pagi ibu ke puskesmas dulu ngurus rujukan. Allah Maha Baik, Dia memberikan ibu rasa kontraksi alami, ibu pecah ketuban malamnya jam 11. Jadi gak mesti pakai2 rujukan krn masuknya lewat IGD bukan Poli, jadi BPJS nya tetap bisa dipakai.

Melahirkanmu
Selasa (16 Juni 2020) Jam 11 malam itu masih bukaan 1, dibiarin sampai paginya masih bukaan 3. Akhirnya dokter induksi melalui infus jam 8 pagi dan jam 12 sudah bukaan 7. Bagus mbak kata bidannya paling jam 2 sudah lahir. Tapi apa yang terjadi macet sampe sore cuma sampe bukaan 8. Di mulut rahim ibu terjadi pembengkakan karena ibu ngeden sebelum waktunya. Sebenarnya ibu gak ngeden nak, itu reaksi obat induksi yang begitu dahsyatnya. Dokterpun memberi pilihan, klo mau sesar timnya masih lengkap, klo di RS ini malam tidak ada operasi. Paling klo melemah saya rujuk ke RSUD Pandanaran. Yg ada dipikiran ibu itu kamu, kamu yg terpenting bisa lahir dengan selamat. Mau normal kek, sesar kek, pokoknya kamu selamat nak. Tapi ayah sungguh luar biasa,, dia bisa memotivasi ibu, sungguh ayahmu sangat cuek tapi ibu dapat merasakan gimana sangat sayangnya ayah sama ibu saat berjuang melahirkanmu. Akhirnya kamu pun lahir nak persis selesai adzan isya mesjid RS PKU Aisyiyah Boyolali Rabu 17 Juni 2020 pukul 19.00, BB: 3,5kg, Tinggi: 51cm. Sungguh kamu anak yang kuat, semoga jadi anak yang sholeh dan penyejuk hati bagi setiap orang.

Membesarkanmu
Bidan melarang memberikan apapun sementara ASI ibu blom keluar. Semalam nginap di RS kamu anteng2 aja. Pulang ke rumah masyaAllah,, ibu blom pulih bergerak juga masih sakit tapi kamunya rewel banget. Lama2 ibu pegang kok badanmu panas nak,, ibu rada panik sambil ngomelin ayahmu, “dr kapan dibilang beliin pompa ASI ny, gak dibeli2. Ini ASI nya blom keluar dikasih sufor dulu, tapi gak usaha2”, akhirny ibu nelpon bidan yang biasa ngasih penyuluhan dari puskesmas katanya kamu memang dehidrasi, gpp kasih sufor dulu mbak Eka sebelum ASI keluar nanti klo sdh keluar berhentiin sufornya. Akhirny ayah dan semua bergerak buat beliin. Mungkin itu yg dirasakan ibu2 post partum, baby nya nangis dianya masih sakit ditambah lingkungan yang gak mendukung,, aih aih… jangan sampe dah jadi baby blues…
Besoknya ASI ibu sudah keluar, masyaAllah setelah dapat ASI kamu tu anteng banget, baik budi banget nak e, bahkan pipis pun enggak nangis kuat kayak sebelumnya cuma menggeliat2 aja gak nyaman. Karna membesarkanmu juga butuh proses belajar,, bantu ibu ya nak buat belajar lebih sabar…

 

‘- BY : RIZQI EKA PUTRI