Rabu, 26 September 2012

Menjelang Hilang

menjelang hilang

saat itu sepulang praktek kerja di salah satu perusahaan swasta di bali saya bersama seorang teman menuju pantai kuta. jam 16.00 dari arah sanglah denpasar sudah psimis tidak bakal mendapat bagian sunset sore itu. namun Tuhan berkehendak lain meskipun jalanan macet tapi kami berdua masih bisa ngebut dan menyelip diantara mobil. pukul 17.00 kami sudah tiba di pantai kuta. sambil menunggu hingga matahari terbenam saya iseng mengarahkan kamera dengan angle rendah. beberapa kali memotret saya dapatai gambar siluet yang waktu itu saya kira adalah gambar yang gagal. dan diantara beberapa gambar yang saya dapatkan salah satunya adalah dua orang menjelang hilang. seiring hilangnya matahari sore itu dua orang yang melintasi pandangan saya ini juga segera menghilang dari bibir pantai kuta.

Sabtu, 22 September 2012

Memotret Dengan DSLR ?

Meskipun saya sendiri masih awam dan baru mengenal dunia fotografi tapi tidak ada salahnya jika saya berbagi dengan temen- temen. Dari judulnya memotret dengan DSLR??? ya merupakan sebuah pertanyaan. kenapa saya memberikan judul tersebut? ya bisa jadi karena sekarang saya lihat DSLR sudah seperti jamur ada dimana- mana. Waktu dulu pertama kali belajar memotret saya malah cuma menggunakan hape nokia 6600 yang sekarang entah masih ada atau tidak itu hape. Ceritanya curhat ini mengenai pejalanan hidup saya menggunakan kamera. Dari iseng- iseng suka asal jepret apa aja yang ada dihadapan saya munculah keinginan untuk belajar lebih jauh. Saat itu 2007 waktu masih di kampus putih biru itu saya mulai belajar dengan ikut klub fotografi kampus namanya photost, dengan teman- teman yang masih sedikit yang menggunakan bazoka alias DSLR. Termasuk saya sendiri masih menggunakan kamera HAPE NOKIA 6600. Tapi karena berjalannya waktu dan ingin belajar lebih akhirnya ku tukar guling eh tukar hape menjadi sony ericsson k800 yang fitur kameranya sedikit lebih canggih daripada nokia 6600. ternyata masih kurang puas juga dengan K800 terpaksa lah menabung beberapa bulan untuk membeli kamera saku atau poket yang ada mode manual dan dengan harga murah tentunya, ya waktu itu harga satu juta kurang sedikit sudah berat bagi saya. ketika menggunakan kamera poket sebenernya explorasi saya masih belum maksimal tapi nafsu untuk membeli DSLR sudah memuncak di dukung dana yang hampir memenuhi apalagi ada bantuan dana dari temen saya :). nikon D70 DSLR pertama yang saa beli dan pegang sendiri. oke ceritanya tidak akan di lanjutin tentang DSLR, tapi akan membahas labih lanjut tentang kamera NON-DSLR.
dari awal perjalanan kehidupan fotografi saya sebenernya memotret tidak harus dengan DSLR apalagi untuk belajar dan permulaan. dengan kamera HAPE yang notabene sekarang kualitas kamera HAPE makin canggih dan semakin banyak fiturnya pun juga dapat menghasikan gambar yang bagus. ya tentunya dengan kualitas gambar yang tidak setajam DLSR dengan resolusi tinggi, tapi jika dengan HAPE berkamera 5MP juga sudah cukup untuk mengabadikan momen mendadak dan view lanskap. Bisa di bilang dengan kamera HAPE akan terbatas pada mode manual, pergantian lensa, telezoom atau perbesaran ekstra, dan resolusi tinggi. kalau ngomongin kamera HAPE saya jadi ingat seorang senior photost yang selalu menggunakan HAPE dalam memotret, beliau tidak memanfaatkan gear tapi memanfaatkan keadaan, seperti pemilihan angle yang pas, arah datang cahaya, dan komposisi yang tepat. dengan mencermati di luar kamera yang di gunakan kita dapat menghasilkan gambar yang bagus jika mengerti caranya. saya sendiri sebenernya juga ada beberapa foto yang sempet diambil dengan kamera hape K800 cuma lupa naruhnya dimana.
lanjut ke memotret dengan kamera poket atau saku, ya dengan kamera saku juga dapat dihasilkan gambar yang bagus. apalagi pada kamera saku seperti sekarang ini sudah banyak yang menawarkan banyaknya pilihan mode dan fitur fitur canggih. seperti halnya HDR, panorama, smile capture, dan lain lainnya. pada awal saya memakai kamera poket saya sempat hunting foto ke pulau dewata pada waktu geladi atau kerja praktek di telkom bali. dan beberapa foto yang saya anggap bagus saya ikutkan seleksi pameran foto dikampus. tidak disangka itu adalah pameran foto yang pertama kali saya ikuti dan salah satu foto saya masuk foto layak pajang hehehe :). dari situ saya percaya bahwa dengan kamera poket pun bia di hasilkan gambar yang bagus padahal waktu itu juga ilmu saya masih jauh banget dari sekarang, *padahal sekarang masih cupu. dari sanalah saya semakin semangat dalam mendalami fotografi.

ini adalah contoh foto dengan kamera saku.

Meskipun sekarang sudah mempunyai kamera DSLR tapi muncul pikiran untuk belajar lagi menggunakan kamera poket. Sepertinya akan lebih susah jika menggunakan kamera poket full automatis tanpa ada fitur atau mode manual. Ya menurut saya susah kenapa??? dengan keterbatasn itulah yang membuat susah ketika ingin menghasilkan foto yang hasilnya sama dengan hasil DSLR. Sepertinya akan lebih WOW ketika kamera saku dengan hasil DSLR.

Di bawah ini adalah foto menggunakan kamera hape k800 sony ericsson, meskipun jelek dan sudah di edit.

Memotret Dengan DSLR???

Meskipun saya sendiri masih awam dan baru mengenal dunia fotografi tapi tidak ada salahnya jika saya berbagi dengan temen- temen. Dari judulnya memotret dengan DSLR??? ya merupakan sebuah pertanyaan. kenapa saya memberikan judul tersebut? ya bisa jadi karena sekarang saya lihat DSLR sudah seperti jamur ada dimana- mana. Waktu dulu pertama kali belajar memotret saya malah cuma menggunakan hape nokia 6600 yang sekarang entah masih ada atau tidak itu hape. Ceritanya curhat ini mengenai pejalanan hidup saya menggunakan kamera. Dari iseng- iseng suka asal jepret apa aja yang ada dihadapan saya munculah keinginan untuk belajar lebih jauh. Saat itu 2007 waktu masih di kampus putih biru itu saya mulai belajar dengan ikut klub fotografi kampus namanya photost, dengan teman- teman yang masih sedikit yang menggunakan bazoka alias DSLR. Termasuk saya sendiri masih menggunakan kamera HAPE NOKIA 6600. Tapi karena berjalannya waktu dan ingin belajar lebih akhirnya ku tukar guling eh tukar hape menjadi sony ericsson k800 yang fitur kameranya sedikit lebih canggih daripada nokia 6600. ternyata masih kurang puas juga dengan K800 terpaksa lah menabung beberapa bulan untuk membeli kamera saku atau poket yang ada mode manual dan dengan harga murah tentunya, ya waktu itu harga satu juta kurang sedikit sudah berat bagi saya. ketika menggunakan kamera poket sebenernya explorasi saya masih belum maksimal tapi nafsu untuk membeli DSLR sudah memuncak di dukung dana yang hampir memenuhi apalagi ada bantuan dana dari temen saya :). nikon D70 DSLR pertama yang saa beli dan pegang sendiri. oke ceritanya tidak akan di lanjutin tentang DSLR, tapi akan membahas labih lanjut tentang kamera NON-DSLR.

dari awal perjalanan kehidupan fotografi saya sebenernya memotret tidak harus dengan DSLR apalagi untuk belajar dan permulaan. dengan kamera HAPE yang notabene sekarang kualitas kamera HAPE makin canggih dan semakin banyak fiturnya pun juga dapat menghasikan gambar yang bagus. ya tentunya dengan kualitas gambar yang tidak setajam DLSR dengan resolusi tinggi, tapi jika dengan HAPE berkamera 5MP juga sudah cukup untuk mengabadikan momen mendadak dan view lanskap. bisa di bilang dengan kamera HAPE akan terbatas pada mode manual, pergantian lensa, telezoom atau perbesaran ekstra, dan resolusi tinggi. kalau ngomongin kamera HAPE saya jadi ingat seorang senior photost yang selalu menggunakan HAPE dalam memotret, beliau tidak memanfaatkan gear tapi memanfaatkan keadaan, seperti pemilihan angle yang pas, arah datang cahaya, dan komposisi yang tepat. dengan mencermati di luar kamera yang di gunakan kita dapat menghasilkan gambar yang bagus jika mengerti caranya. saya sendiri sebenernya juga ada beberapa foto yang sempet diambil dengan kamera hape K800 cuma lupa naruhnya dimana.

lanjut ke memotret dengan kamera poket atau saku, ya dengan kamera saku juga dapat dihasilkan gambar yang bagus. apalagi pada kamera saku seperti sekarang ini sudah banyak yang menawarkan banyaknya pilihan mode dan fitur fitur canggih. seperti halnya HDR, panorama, smile capture, dan lain lainnya. pada awal saya memakai kamera poket saya sempat hunting foto ke pulau dewata pada waktu geladi atau kerja praktek di telkom bali. dan beberapa foto yang saya anggap bagus saya ikutkan seleksi pameran foto dikampus. tidak disangka itu adalah pameran foto yang pertama kali saya ikuti dan salah satu foto saya masuk foto layak pajang hehehe :). dari situ saya percaya bahwa dengan kamera poket pun bia di hasilkan gambar yang bagus padahal waktu itu juga ilmu saya masih jauh banget dari sekarang, *padahal sekarang masih cupu. dari sanalah saya semakin semangat dalam mendalami fotografi. 

ini adalah contoh foto dengan kamera saku.

























meskipun sekarang sudah mempunyai kamera DSLR tapi muncul pikiran untuk belajar lagi menggunakan kamera poket. sepertinya akan lebih susah jika menggunakan kamera poket full automatis tanpa ada fitur atau mode manual. ya menurut saya susah kenapa??? dengan keterbatasn itulah yang membuat susah ketika ingin menghasilkan foto yang hasilnya sama dengan hasil DSLR. sepertinya akan lebih WOW ketika kamera saku dengan hasil DSLR.

di bawah ini adalah foto menggunakan kamera hape k800 sony ericsson, meskipun jelek dan sudah di edit sie.






Selasa, 18 September 2012

[ JAWA ] Solotravell Menyusuri Pulau Jawa. ( Jakarta - Surabaya - Solo - Boyolali - Bandung )

Rencananya ke surabaya mau ke nikahan senior kampus tapi eh ada tapinya. ya hari itu jumat 14 september 2012 aku berangkat dari bintaro menuju stasiun pasar senen. kereta kertajaya jurusan pasar senen - pasar turi berangkat pukul 15.35. dari pukul 11.00 aku sudah siap di stasiun pasar senen karena takut setelah shalat jumat baru berangkat malah ketinggalan. usai shalat jumat aku menunggu 2 jam lebih lamanya awalnya masih menikmati sambil liat orang orang dengan berbagai keunikannya tapi lama lama mati gaya juga.

berangkattt...
 akhirnya terompet panjang kereta api di bunyikan dan itu tandanya kereta sudah mau berangkat. bergerak pelan kereta meninggalkan jakarta menuju surabaya. tak banyak cerita dalam kereta cuma ada sesosok gadis manis di depan bangku yang sesekali dua kali mencuri pandang padaku. Tapi apa yang terjadi aku malah takut menatapnya karena di sebelah gadis itu adalah kakaknya yang berpotongan preman. maka dari itu lupakan saja cerita tentang gadis manis, lanjut saja ke stasiun pasar turi, ya aku tiba di pasar turi pukul 05.4x dan riuh supir taksi, ojek dan supir becak menyambut kedatngan rombongan kereta kerta jaya. karena aku g tau apa2 dari pasar turi maka lengah sudah kena rayuan sopir ojek menuju hotel asia. Padahal setelah kupelajari jalan dari stasiun menuju hotel asia gak lebih dari 2 km tau gtu kan aku jalan kaki saja menuju hotel. Tapi tidak apa apa itung itung buat membuka jalan menuju surabaya.jam 6 sudah sampai hotel dan kamar masih penuh semua alhasil aku jalan jalan dulu ke tugu pahlawan yang hanya 500-600m dari hotel. ada beberapa anak muda yang sedang olah raga pagi, mengingat hari itu adalah hari sabtu.

patung sukarno di tugu pahlawan
tugu pahlawan
setelah dari tugu pahlawan masih jam 7 lebih saya pikir tidak salah jika jalan jalan sambil ke stasiun untuk memesan tiket pulang. cari info sana sini ternyata tiket kereta apapun untuk balik ke jakarta paling cepat adalah tanggal 22 september. wah bisa geger di kantor kalo aku balik tanggal 22 hahahaha, akhirnya setelah putar cara dapat lah ngeteng bis dari surabaya menuju solo kemudian boyolali mampir ke bandung dan sampailah di bintaro.
selesai cek in di hotel saya melanjutkan jalan menuju house of sampoerna, ya sebuah museum dan pabrik rokok sampoerna yang letaknya tak jauh dari JMP. dari hotel saya naik angkot lmj menuju jmp dengan membayar 3000 dan berjalan beberapa ratus meter menuju tkp.



 setelah selesai mendengar penjelasan dan sejarah tentang house of sampoerna saya melanjutkan jalan jalan ke monumen kapal selam, dengan jalur kembali dulu ke arah JMP kemudian dari JMP naik angkot dengan N jurusan bratang.

 konon katanya monumen kapal selam ini dahulunya adalah kapal selam buatan rusia tahun 1952 dan di beli indonesia pada tahun 1962, pada tahun 1998 kapal selam inilah di pindahkan ke surabaya dan dijadikan monumen. di bagian depan terdapat torpedo haluan dengan berat 1,7 ton dengan bahan penggerak batere untuk memutar baling baling. untuk masuk ke monumen kapal selam ini dapet membeli tiket seharga 5000 rupiah. di samping monumen kapal selam terdapat taman skateboard dan bmx yang terdapat juga patung suro & boyo


 karena malam harinya ada acara resepsi pernikahan mas ganes saya memilih untuk kembali ke hotel istirahat dan bersiap sebelum berangkat ke wisma pagesangan di daerah menanggal.

hari kedua pada 16 september 2012 dimulai dari pagi hari pukul 08.00 sekaligus saya cek out dari hotel memilih Suramadu sebagai tujuan pertama hari itu. dengan menaiki angkot R2 saya diantar sampai di bawah TOL Suramadu sebagai gantinya saya membayar 3000rupiah.





jalan beberapa km dari suramadu maka ku dapatkan sebuah pasar yang katanya dipasar itulah saya bisa menunggu angkot menuju pantai kenjeran dan klenteng sanggar. tak lama menunggu datanglah sebuah angkot R2 menuju klenteng sanggar yang disana juga terdapat waterpark, di sinilah saya sempet ngobrol dengan ibu2 di angkot. ibu bertanya dari mana saya dan mau kemana, kok tau klenteng dan pantai kenjeran padahal orang luar jatim. sebelum menuju klenteng sempet di tawari oelh si ibu untuk sekalian ikut ke water park yang berada sekitar 1km dari kleteng sanggar.





setelah capek dan lapar muterin klenteng sanggar searah berjalan keluar kawasan klenteng saya melihat ada warung mie ayam dan lontong balap, akhirnya memilih makan sebentar dan menikmati teduhnya tenda di bawah pohon. kenapa pesan dua porsi karena ternyata satu porsi mie ayam masih kurang hehehe, dan inilah lontong balap yang katanya terkenal di suroboyo rek.
lontong balap isinya lontong, toge, seledri, tahu, dan bakwan dengan di guyur kuah petis.
 selesai makan mie ayam dan lontong balap saya memilih istirahat sebentar sambil ngadem. eh beberapa menit kemudian ada bonus hiburan ternyata di sirkuit kenjeran park sedang ada balapan gokart, ya karena saya juga penggila kecepatan tidak ada ruginya melihat sebentar sambil mengambil gambarnya. 5 menit cukup untuk mengambil gambar dan selanjutnya saya segera menuju masjid karena sudah jam 13.00, selesai shalat udah buru buru aja mau ke pantai kenjeran yang letaknya tak jauh mungkin sekitar 7 km dari area klenteng. sambil menunggu agak sore saya akhirnya ngadem di mesjid baiturahman kenjeran sampai jam setengah 3 baru kahirnya menuju pantai kenjeran. saya kira jam tiga pantai sudah sepi dan enak buat foto, eh ternyata masih rame dan ada acara dangdut koplo pulak makin rame aja deh. setelah keliling sebentar liat situasi dan mengenal area saya memilih berdiam diri sejenak di mushola pantai kenjeran sambil menunggu sore.
 



16 september 2012 setelah usai menghabiskan sisa waktu di surabaya aku langsung menuju terminal bungur asih di anter oleh ribut teman satu laborat dulu waktu dikampus, thanks ya but. sampailah di terminal bungur asih dan ada opsi naek bis patas atau AC sesuai saran ribut aku akhirnya naek bis ekonomi tapi dengan antrian keberangkatan pertama adalah sumber kencono. Ya memang aku sendiri penggila kecepatan tapi kalo di suruh naek sumber kencono ya mikir mikri lagi. di belakangnya antre bis MIRA yang ku kira akan berjalan santai dan sampai disolo adalah pukul 5 subuh, ternyata tak bedanya dengan sumber kencono. Supirnya degleng juga ternyata baru jam 2 pagi sudah tiba di solo yang akhirnya membuatku bingung lah trus nanti sampai boyolali jam berapa ini??? ya belum ada angkot tho ya, mana hape mati pula ga bisa minta jemput sama ayah. tapi gak papa nekat aja langsung ke boyolali karena memang bis solo semarang beroperasi 24 jam.sampai di boyolali pukul 3 kurang dan memang masih sepi yang ada hanya tukang ojek. langsung di tawari ojek dengan harga 20rebu, dalam hati walah kalo di boyolali ya masak sama di tempat wisata :P, tawar menawar dapatlah 10 ribu dan alhamdulillah dianter sampai rumah.masih jam 3 lebih saya sampai rumah langsung memilih tidur dan pasti di bangunkan ayah pukul 4.30.


begitu bangun tidur dan selesai sembahyang saya tidak mau menyia nyiakan waktu selama di rumah, sempat tidur lagi untuk setengah jam sepertinya cukup untuk kembali berkelana menuju karang anyar. candi sukuh dan candi cetha yang terletak di karang anyar menjadi tujuan traveling selama di rumah.


selamat datang candi sukuh





















beberapa point penting yang menarik perhatianku selama di surbaya adalah :
1. tidak semua orang yang di surabaya bisa dan ngerti bahasa jawa, buktinya dengan PEDEnya aku bertanya pada orang di pinggir jalan "pak lek arep nenggone jembatan suramadu iku numpak angkote sing opo?", OP : hah apa dek? ke suramadu??? (dalam hatiku apa ni orang ga tau bahasa jawa ya kok tanya lagi), iya pak ke suramadu naek angkot apa ya?, di jelasinlah bla bla bla dengan bahasa indonesianya yang fasih
2. tidak semua orang surabaya ngomongnya kasar, lagi lagi dengan pedenya waktu diangkot aku tanya ke sopir "pak iki lek arep balik neng JMP numpak'e angkot opo yo pak?, lek wes bengi iseh ono angkot gak?" , iyo dek angkote sampe ndalu, mengkeh sampean numpak angkot R koyo sing sampean tumpaki niki. (jahhhhhh si bapak malah pke bahasa ngoko alus, jleb jleb jleb)
3. tersentuh waktu ada ibu penjual dengan gerobaknya yang sangat baik hati, semoga rejeki ibu di lancarkan oleh ALLAH amin.
4. kejujuran seorang kondektur bis. malam itu kembalian 500rupiah pun di kembalikan kepada yang berhak. dalam hatiku cuma berkata "coba dijakarta sisa seribu pasti disikat kayak yang sudah sudah pernah ku alami"


tak lupa terekam dalam video perjalanan :