Senin, 28 Mei 2018

Tempat Terbaik Nusa Tenggara Timur

1. Labuhan Bajo

Ya selain sebagai gerbang masuk ke Nusa Tenggara Timur Labuan Bajo banyak punya destinasi yang sangat indah menawan. Yang sudah jelas terkenal hingga ke penjuru dunia adalah Pulau Komodo. Selain pulau Komodo juga ada pulau Rinca yang masih dalam kawasan paket wisata pulau Komodo. Kalau tidak cukup dana untuk explore kepulauan Komodo bisa seperti saya explore daratan nya juga tak kalah bagus. Diantaranya ada Goa cermin, Love Hill, Cunca Wulang dan Cunca Rami yang sesungguhnya sudah mekar menjadi Manggarai.

IMG_2201

Pulau- pulau di kawasan Labuhan Bajo

IMG_2184

Perahu yang biasanya di gunakan untuk Live On Board

IMG_2181

Dermaga Labuhan Bajo

IMG_2174

Perahu Pinisi

IMG_1955

Cunca Rami Manggarai

IMG_1940

Cunca Rami Manggarai

IMG_1616

Cunca Wulang Manggarai

IMG_1600

Cunca Wulang Manggarai

IMG_1591

Cunca Wulang Manggarai

IMG_1581

View dari Puncak Waringin

IMG_1568

Puncak Waringin

IMG_1459

Love Hill

IMG_1452

Love Hill

IMG_1420

Menuju Atap Goa Cermin

IMG_1381

Goa Cermin

2. Ruteng

Siapa yang gak kenal Ruteng coba? daerah dingin di Nusa Tenggara Timur yang terkenal dengan sebutan negeri 9 matahari. Ruteng punya beberapa destinasi wajib yang di kunjungi ketika kamu datang ke Flores. Ruteng dengan kontur pegunungannya menjadikan Ruteng sebagai daerah paling dingin dan hijau di NTT. Yang wajib sudah tau kan? ya Desa Adat Waerebo, kemudian sawah spider di Cancar, agak keluar sedikit kearah bajawa ada Danau Ranamese. Oiya kalau pas ke Waerebo juga dapat bonus melewati pantai Dintor dengan view pulau Mulas.

IMG_2323

Spider Web

IMG_2295

IMG_2567

Waerebo

IMG_2583

Waerebo

IMG_2593

Waerebo

IMG_2612

Waerebo

IMG_2636

Dapur masak Waerebo

IMG_2646

Waerebo

IMG_2878

Pulau Mulas dari Denge

IMG_2916

Pantai Dintor

IMG_2457

Pantai Dintor dengan background Pulau Mulas

IMG_3109

Danau Ranamese

IMG_3123

Danau Ranamese

 

3. Riung

Ya sudah jelas di Riung ada taman laut 17 Riung. Tapi selain Taman Laut 17 juga ada Bog S yang bisa di manfaatkan untuk melihat sunrise.

IMG_3755

Bog S

IMG_3884

Bog S

IMG_3923

Taman Laut 17

IMG_3935

Taman Laut 17

IMG_4106

Taman Laut 17

IMG_4154

Taman Laut 17

IMG_4246

Bat

IMG_4596

Sunset Dermaga Taman Laut 17 Riung

4. Ende

Pada saat ke Ende saya cuma sempat mampir ke pantai Blue Stone, Taman renungan bung Karno dan danau Kelimutu. Ya memang itulah yang wajib di kunjungi di Ende, jika ada lagi destinasi baru saya belum ada update sih. Tapi danau kelimutu aja indah banget apalagi udaranya dingin pepohonan pun masih rapat dan tinggi besar.

IMG_6156

Bluestone Beach

IMG_6170

Bluestone Beach

IMG_6199

Rumah pengasingan Bung Karno

IMG_6221

Rumah pengasingan

IMG_6222

Rumah pengasingan

IMG_6244

Rumah pengasingan

IMG_6259

Taman Renungan Bung Karno

IMG_6345

Danau Kelimutu

IMG_6486

Danau Kelimutu

IMG_6534

Danau Kelimutu

5. Maumere

Kalau Maumere yang kurang seterkenal daerah lain sebenernya punya potensi yang bagus dan masih alami. Konon katanya dahulu sebelum terjadi tsunami ada sebuah pulau yang di manfaatkan para bule untuk menyepi dari keramaian untuk mengadakan private party. Pulau Babi ya dulu pulau Babi menjadi destinasi para bule. Selain pulau Babi justru di Tanjung darat dan pulau Pangabatannya saja indah banget. Kemudian ada juga Koka Beach yang lekukan perbukitan di sekeliling pantainya sangat indah.

IMG_6550

Kokka Beach

IMG_6561

Kokka Beach

IMG_6563

Kokka Beach

IMG_6831

Tanjung Darat

IMG_6836

Tanjung Darat

IMG_6839

Tanjung Darat

IMG_6850

Pulau Babi dari tanjung darat

IMG_6969

Tanjung Darat

IMG_7415

Tanjung Darat

IMG_7471

Pulau Pangabatan

IMG_7569

Pulau Pangabatan

 

6. Alor

Alor semua underwaternya surga banget jadi gak usah saya sebutin ya. Alor daratan ada beberapa yang rekomended diantaranya pantai Dere, Pantai Mali, Pantai Kokar, Teluk Kalabahi, desa adat Takpala dan pulau Kepa.

IMG_9078

Pantai Mali

IMG_9083

Pantai Mali

IMG_9422

Pantai Mali

IMG_9457

Teluk Kalabahi

IMG_9463

Teluk Kalabahi

IMG_9493

Pulau Kepa

IMG_9494

Pulau Kepa

IMG_9912

Takpala Village

IMG_9930

Takpala Village

IMG_9937

Takpala Village

IMG_0192

Pantai Dere

IMG_0194

Pantai Dere

IMG_0688

Pantai Kokar

IMG_0787 (2)

Pantai Kokar

IMG_0912 (2)

Kepa Island

IMG_1088

Kepa Island

7. Kupang

Kalau Kupang saat saya kesana ada Pantai Lasiana dan Goa kristal yang wajib di kunjungi. Namun ada pantai yang belum sempat saya kunjungi yaitu pantai kolbano dengan hamparan batuan halus berwarna warni.

IMG_1328 (2)

Pantai Lasiana

IMG_1296

Pantai Lasiana

IMG_1295 (2)

Pantai Lasiana

IMG_1293 (2)

Pantai Lasiana

IMG_1292 (2)

Goa Kristal

IMG_1290 (2)

Goa Kristal

8. Rote

Di Rote pulau kecil dan paling selatan di Indonesia ini punya beberapa destinasi yaitu Pantai Nembrala, Pantai Batu Termanu, Danau Laut Mati dan Pantai Mulut Seribu. Tapi kalau Pantai Mulut Seribu saya sendiri belum sempat mengunjunginya karena keterbatasan waktu saat disana.

IMG_1796

Danau Laut Mati

IMG_1792

Danau Laut Mati

IMG_1785

Danau Laut Mati

IMG_1782

Danau Laut Mati

IMG_1775

Danau Laut Mati

IMG_1568 (2)

Pantai batu termanu

IMG_1555

Pantai batu termanu

IMG_1554

Pantai batu termanu

IMG_1537

Pantai batu termanu

IMG_1531

Pantai batu termanu

IMG_1438 (2)

Pantai Nembrala

IMG_1428 (2)

Pantai Nembrala

IMG_1401 (2)

Pantai Nembrala

IMG_1391 (2)

Pantai Nembrala

9. Sumba

Nah Sumba ini sebenernya ada pembagian Sumba Barat Daya, Sumba Barat, dan Sumba Timur. Namun saya tulis secara global saja ya destinasi wajib banget di Sumba ketika kamu kesana. Emmm iya pakai banget karena kalau rekomendasi ya semua di sumba ini sangat menawan. Yang rekomendasi pakai banget diantaranya adalah Weekuri, Pantai Mbawana, Kampung adat Ratenggaro, Air Terjun Matayangu, Air Terjun Lapopu,Pantai Tarimbang,  Wairinding, Puru Kambera, Air Terjun Tanggedu, Pantai Watu Parunu, Kolam Waimarang, Kampung Adat Rende

IMG_4839

Laguna Weekuri

 

21685906_10209486093582475_3687290903975487367_n

Pantai Mbawana pict by Hafiz Darmawan

DCIM100MEDIADJI_0010.JPG

Pantai Mbawana Drone By Hafiz Darmawan

 

IMG_4844

Laguna Weekuri

IMG_4933

Kampung Adat Ratenggaro

IMG_4936

Kampung Adat Ratenggaro

IMG_5015

Air Terjun Lapopu

IMG_5082

Air Terjun Matayangu

IMG_5114

Air Terjun Matayangu

IMG_5188

Savana Puru Kambera, Sepaket dengan pantai Puru Kambera

IMG_5192

Pantai Puru Kambera

IMG_5254

Savana tanggedu

IMG_5380

Air terjun tanggedu

IMG_5394

Air terjun tanggedu

IMG_5421

Air terjun tanggedu

IMG_5495

Pantai Watu Parunu

IMG_5534

Pantai Watu Parunu

IMG_5535

Pantai Watu Parunu

21768253_10209519160929138_7265354003482295363_n

Pantai Watu Parunu, Pict by Hafiz Darmawan

IMG_5571

Kampung Adat Rende

IMG_5576

Kampung Adat Rende

IMG_5589

Kolam Waimarang

IMG_5607

Kolam Waimarang

IMG_5705

Pantai Tarimbang

IMG_5762

Pantai Tarimbang

IMG_5790

Bukit Wairinding

L1310377

Bukit Wairinding

IMG_5822

Bukit Wairinding

IMG_5941

Pantai Walakiri

 

L1320266

Pantai Walakiri

L1320274

Pantai Walakiri

L1320277

Pantai Walakiri

 

Video- video Nusa Tenggara Timur

 

 

Rabu, 23 Mei 2018

One Last Ride With East Java Team

Kala itu hari hari terakhir kami tinggal di perantauan Jawa Timur. Setelah sebulan lebih kami ” Toto- toto ” nyabutin genset di site serta perabotan lainnya yang harus di bawa keluar dari regional. Tibalah saatnya kami harus pulang ke kampung halaman masing- masing. Saya, Sindi, Cakra dan Denny akan melakukan perjalanan cukup panjang dengan motor. Berangkatlah lebih dulu Cakra dan Denny dari Lamongan ke Jombang dengan naik bus mikro. Barulah tengah malam harinya saya dan Sindi menyusul dengan motornya sindi menuju Jombang. Dalam perjalanan dari Lamongan menuju Jombang Saya dan Sindi sempat kehujanan padahal sudah tinggal beberapa kilometer lagi kami sampai di basecamp BMG Jombang. Setibanya di basecamp kami mempersiapkan motor yang akan kami naiki riding ke Klaten dan Boyolali. Malam itu salah satu motor saya ban belakangnya kempes karena kelamaan tidak di pakai. Berkat bantuan pak Turus orang yang paling baik di Cangkring Randu Perak Jombang kami dapat pinjaman pompa.

20180407_012737

Sebelum kami menuju kampung halaman masing- masing kami sepakat untuk mampir ke Tulungagung dan lewat jalur Lawu. Pukul 24.00 kami start menuju Tulungagung tepatnya destinasi pertama kami adalah Ranu Gumbolo. Malam itu jalanan tak begitu ramai membuat perjalanan kami lancar tanpa hambatan kemacetan. Dari Jombang kemudian Kediri dan barulah sampai di Tulungagung dengan menempuh perjalanan selama 3 jam. Menurut googlemap yang kami lihat kami berhenti di sebuah POM bensin yang berjarak 15menit lagi menuju Ranu Gumbolo. Kami sepakat untuk istirahat sampai subuh dan shalat subuh di mushola Pom ini.

20180407_042257

Lumayan istirahat sejam lebih sedikit dan usai shalat subuh kami melanjutkan menuju Ranu Gumbolo. Jalur yang kami lewatin mulai berkelok- kelok naik naik ke lereng gunung. Pagi yang dingin kabut turun menyapa persawahan dan hutan di samping kanan kiri jalan. Perlahan cahaya merah mulai mewarnai pagi. Sudah semakin dekat dengan Ranu Gumbolo matahari pun semakin bersinar terang. Kami tiba di hutan pinus Ranu Gumbolo saat itu masih sepi belum ada orang. Matahari masih bersembunyi di balik perbukitan yang mengelilingi Ranu. Pohon pinus tumbuh berjajar rapi di tepian Ranu memberikan kesejukan juga pemandangan yang hijau. Berdiri juga beberapa gubug serta tempat duduk untuk pengunjung bersantai menikmati keindahan alam yang telah tercipta. Ada beberapa spot foto yang bagus di sekitar hutan Pinus. Di ujung ada beberapa tumpukan batu besar yang langsung menghadap ke ranu bisa di manfaatkan untuk berfoto narsis atau sekedar mengambil foto landscape. Selain di ujung dengan beberapa tumpukan batu besarnya juga ada wahana seperti rumah pohon yang di buat di sebelah kiri. Posisinya yang lebih tinggi dan pohon pinus yang di manfaatkan untuk wahana selfi juga cukup tinggi sehingga pemandangan yang kita lihat jadi lebih bersih tanpa terhalang pepohonan lainnya. Suasana masih pagi masih sepi hanya ada kami pengunjung serta beberapa warga sekitar yang sedang menjaring ikan di Ranu. Dengan berdiri diatas rakit yang terbuat dari bambu seorang warga melemparkan jaringnya ke air secara berulang kali sampai mendapat beberapa ikan. Sedangkan kami sedang sibuk mencari foto yang bagus juga ada yang sibuk sedang berswafoto untuk stok update Instagram atau facebook. Setelah cukup kami menikmati dan berfoto di Ranu gumbolo kami segera berpindah ke tempat berikutnya. Jika di lihat dari Map lokasi berikutnya adalah pantai Kedung Tumpang yang kira- kira akan di tempuh selama 2 jam dari Ranu Gumbolo.

20180407_060130 20180407_060526 20180407_060622 20180407_060820 20180407_061352 20180407_062211_023 20180407_062400 20180407_062439 20180407_063044 20180407_071646 20180407_071821

Perjalanan menuju Kedung Tumpang agak terhambat karena Sindi belum terbiasa naik si RX jadi kalau bensin mau habis tidak tau jadinya sampai asat di karbu, harusnya sebelum asat kran bensin bisa di pindah ke mode res untuk menggunakan sisa- sisa bensin terakhir. Jika merunut estimasi di google map kami bisa tiba di pantai Kedung Tumpang dengan menempuh waktu selama 2 jam. Jalan yang kami lalui masih sangat asing dan harus masuk ke perkampungan juga banyak pertigaan serta perempatan sehingga beberapa kali kami berhenti dulu memastikan apakah jalurnya sudah benar. Setelah 3 jam perjalanan akhirnya tiba juga di parkiran pantai Kedung Tumpang. Ohiya ada jalur yang sepertinya menjadi jalan offroad ketika hujan karena masih berupa tanah. Wisata pantai Kedung Tumpang sudah di kelola dengan bagus. Sudah terdapat loket, lahan parkir, beberapa bangunan warung juga di sediakan tempat sampah agar pengunjung dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar pantai.

20180407_110104 20180407_111528 20180407_112351

 

Kedung Tumpang ini bisa di bilang Angle Billabongnya Tulung Agung Jawa Timur. Ada semacam laguna kecil yang bisa di manfaatkan untuk berenang atau sekedar berendam. Meskipun sangat menggiurkan untuk nyemplung tapi harus tetap waspada karena ombak besar datang sewaktu- waktu dan konon katanya sudah pernah ada korban yang tersemprot ombak ketika sedang di area kolam/ laguna. Oiya kalau trecking turun menuju pantai sewaktu kami berkunjung sudah di bangun jalan setapak dari semen sampai pinggir pantai. Menurut saya treckingnya cukup terjal dan harus hati- hati. Setelah trecking kira- kira 30 menit kami tiba di pantai dan langsung di sambut langit biru berpadu dengan air laut yang sedang berombak dengan ganasnya. Kedung yang ada di pantai ini pun saya rasa dahulunya terbentuk karena gempuran ombak yang begitu besar sehingga terbentuk beberapa kolam- kolam kecil di atas batuan karang. Saat kami datang matahari sedang bersinar dengan terik panas terbaiknya, memang sebaiknya datang kesini saat masih pagi saat udara masih adem dan matahari belum tinggi. Karena panas terik matahari yang luar biasa kami sempat dehidrasi dan mencari tempat teduh sebelum trecking ketas balik ke parkiran motor. Cukup 30 menit kami istirahat kemudian harus trecking nanjak yang cukup terjal menuju parkir motor. Nah sebelum sampai parkiran kami melihat ada warung yang sangat menggoda karena menyajikan banyak menu minum dan cemilan. Sudah tak tahan lagi saya memesan Es Teh dan Es Kelapa Muda untuk mengobati dehidrasi.