Tampilkan postingan dengan label gunung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gunung. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Juli 2012

[ GARUT ] Negri di Atas Awan/ Mt.cikuray

1 juni 2012 jumat sepulang dari kantor saya segera bergegas ke terminal lebak bulus menuju bandung bersama keke nila. tiba di bandung 22.00 dan segera mencari rekan saya andi dan ndank. karena saya rasa sudah makin larut maka segera kami berangkat menuju bumi garut untuk mendaki gunung cikuray. layaknya de javu sudah lama tak melakukan trip dengan motor, dari bandung menuju cikuray garut kami menggunakan motor. karena fajar masih jauh bersembunyi maka kami memilih istirahat sebentar di pom bensin, awalnya saya ragu keke nila mau diajak nggembel.

melanjutkan ke pos pemancar gunung cikuray setelah fajar menyinsing. pukul 08.xx kami berempat telah tiba di pemancar tivi gunung cikuray.




tanpa menunggu lama kami dari kiri : ndank, keke nila, andi, sony, iit, marina, ocin, boil dan di depan saya dan riefky segera memulai mendaki gunung cikuray. pendakian menuju pos 1 dapat kami tempuh dengan lancar hingga pos 4 pun juga kami tempuh dengan lancar yaitu 3 jam perjalanan. di Pos 4 kami istirahat makan dan shalat. seusai pos 4 kami lewati mulai terasa tetesan titik air hujan sekejap membuat saya mulai cemas. sontak saya berteriak, "hujan coy pakai dulu jas hujannya yakkk....". tetesan titik hujan dan selimut kabut menemani perjalanan kami hingga pos 5, sebelum sampai pos 5 ada kejanggalan kami rasakan yang seharusnya medan dapat kami tempuh 1 jam menjadi 2 jam dan terasa sangat jauh.









kami putuskan buka tenda di pos 5 karena waktu sudah pukul 18.xx dan jalan setapak semakin gelap. lagipula dari pos 5 menuju puncak sudah tinggal 10menit jalan santai.




di sinilah terjadi banyak kejadian mistis yang seharusnya tidak kami alami. saya percaya kalo alam ghaib itu ada dan asalakn kita tidak memulai mengganggu mereka saya rasa tidak ada masalah. saat itu pukul 03.xx saya terbangun karena kedinginan maka saya putuskan untuk keluar tenda membuat minuman hangat. saat yang lain masih tertidur lelap sendirilah saya di luar tenda menunggu air mendidih, saat itu pula saya rasakan di intip oleh beberapa pasang mata yang akhirnya saya tengok tidak ada wujudnya. sudah lah lupakan saja daripada cerita semakin ngalor ngidul mending kita lanjutkan perjalanan.






usai shalat subuh dengan hanya 10 menit jalan santai puncak cikuray pun kami capai. tanpa berpikir panjang seperti biasa di puncak kami melakukan foto foto. sungguh sajian alam yang sangat luar biasa kala itu tidak seperti di blog atau website orang tentang cikuray yang cenderung tak menampilkan langit cerahnya. saya harus terus berkata "ALHAMDULILLAH, ALLAH memang selalu baik sama aku".



usai menikmati keindahan lukisan tinta emas oleh sang pencipta bumi dan se isinya kami segera turun dan berbenah meninggalkan gunung cikuray. pukul 20.xx dari pos pemancar tivi saya , andi, keke nila dan ndank berpisah dengan yang lainnya menuju bandung.

video perjalanan


cikuray part 1



cikuray part 2




jika di hitung hitung perjalanan naik kami memakan waktu 9 jam pendakian hingga pos 5
dan turun memakan waktu 7 jam dari pos 5 hingga pemancar tivi.

dana yang saya habiskan :

jakarta -bandung : 26K one way
bandung -garut : 20K PP
logistik : 15K
tiket pendakian : 2K
bandung - jakarta : 50K one way

Rabu, 06 Juni 2012

[ BOGOR ] Mt. GEDE Untuk Kedua Kalinya

Gagal mendapat kecantikan puncak Gunung Gede pada Desember lalu membuat saya penasaran kembali ke puncak Gunung Gede. Berbeda dengan pendakian sebelumnya yang cuma berlima kini ada 13 orang yang ikut pendakian bareng. dengan miting poin di kp rambutan pada pukul 23.00 wib sudah di mulai dengan kekacauan yaitu salah seorang teman mengira berangkat dari kos2an adalah pukul 23.00. karena sudah pukul 21.00 maka saya sudah tidak peduli lagi dan berniat meninggalkan dia, setelah berjalan menuju pintu gerbang kos2an teman yang saya maksud telah siap "pak ERTE panggilannya".

23.00 05 05 2012 semua temen pendakian sudah berkumpul kecuali endang yang berangkat dari bandung. dengan bus ekonomi jurusan tasik lewat jalur puncak bogor meluncur dengan perlahan, tapi apa yang terjadi ketika sejengkal dari cibodas lampu bus yang kami tumpangi mati dan terpaksa penerangan menggunakan lampu senter, OH MY GOD gimana kalo sampe kecelakaan trus masuk jurang???

eh sampe juga di cibodas dan cuma bsia berkata "ALHAMDULILLAH"
segera mencari orang yang bernama pak ade untuk mengambil simaksi serta tenda yang kami sewa. 06.00 mulai pendakian menyusuri dinginnya udara hutan gunung gede. beberapa orang memilih mampir ke air terjun untuk berfoto foto sebelum melanjutkan ke puncak gede.

setelah di kandang badak terjadi beberapa perbedaan pendapat antara langsung menuju puncak atau camping di kandang badak. akhirnya semua tim camping di kandang badak lalu saya bertiga bersama endang dan pak erte memutuskan untuk muncak pada pukul 03.00 karena memang tujuan kami adalah ke puncak gunung gede untuk menikmati sunrise.





setelah 5 jam menunggu 10 orang teman yang lain tak kunjung datang dan di puncak sudah mulai hujan kami bertiga memilih untuk turun duluan. terjadi ketidak kompakan dalam pendakian kali ini :( . ya mungkin karena terlalu banyaknya kepala yang punya pikiran masing2. dan aku jadi ingat pesan ayah " le jangan pernah samakan orang lain dengan dirimu!!! "

semoga kekacauan yang pernah terjadi tak akan terulang lagi dalam perjalananku di indonesia ini.



" DAMN I LOVE INDONESIA "


cerita pendek tentang pendakian gunung gede kedua


Jumat, 27 April 2012

[ MALANG ] " Tamasya "

jumat 23 maret 2012 11.xx wib terdamparlah di stasiun pasar senen, terlihat riuh manusia ramai membeli tiket kereta api. terdengar suara dentuman besi bersentuhannya roda kereta dengan jalur rel kereta api. sembari berjalan menujuloket dan mencari seorang teman hape di saku celana pun kuambil dan memanggil nama seorang yudha, tuttt tuttt tutttt "halloooo yud dmna loe??"
yudha menjawab "lah kan udah gue kabarin kita gak jadi miting poin di senen thurr tapi di tenabang!!!"
"oke dah gue langsung ke tenabang udah keburu shalat jumat nie!!!"

berlari menuju stasiun tenabang, beberapa puluh menit kemudian sudah sampai di tenabang. didepan loket pembelian tiket kereta api gue temuin yudha bersama angga, galih dan mbak leny, beberapa menit kemudia datanglah dua cowo maho jamil dan abelho.

tak lama usai shalat jumat datanglah beberapa temen yang mau berangkat ke malang, ada beberapa wanita dan pria yang sudah menunggu dan kemudian bertambah teman lain yang gue belum kenal. scaning mata merekam beberapa wajah yang akhirnya ku tau namanya kini, yaitu seorang cewe yang kukira kira masih seumuran yaitu nurul widiani, kemudian ada yang ku kira lebih tua yaitu tante ike dan suci, di pojok belakang ada om refi dan eko yang sedang menyandar pada pagar betis. serta pasangan romantis tante yuli dan om hendra. dan beberapa teman lainnya seperti dita, anisa, gibran, dimas, srikandi, hasbi, benaya, dan masih banyaklagi yang tidak ku ingat namanya.
begitu semua personil lengkap dan siap berangkat keretapun sudah siap menanti di peron 5. tut tut tut tut bunyi kereta api berangkat menuju kediri dengan perkiraan waktu adalah 14 jam perjalanan. akhirnya di dalam kereta gue satu tempat duduk dengan eko, om refi dan kenal lagi dengan orang baru yaitu tante roro mendut serta di sebelah bangku ada tante yuli dan om hendra, kemudian tante keke, tante uci, tante fitri yang baru ku kenal juga dan nurul yang sedang galau. perbincangan kami di mulai dari canda tawa tentang om refi yang keselek nyamuk bikin gatel kerongkongannya wakakaka suara tawa terdengar satu gerbong kereta hasil ngakak dari tante keke dan suci.

suasana mulai makin tenang ketika malam larut telah tiba. kira kira pukul 00:xx kereta berhenti sejenak di stasiun semarang beberapa orang ada yang makan pecel termasuk gue hahaha...
pagi hari kira kira jam 7 kami sudah turun dari kereta dan tiba di stasiun kediri dan melanjutkan perjalanan ke malang dengan elf. di tengah perjalanan kami mampir ke benteng atau tembok besar kediri

selesai berfoto ria mobil di lanjutkan menempuh daerah wisata air terjun coban rondo, coban berarti aer terjun dan rondo adalah janda jadi coban rondo adalah "aer terjun janda" sayangnya gue ga sempet bertanya banyak tentang coban rondo ini dan secara umum aer terjun ini kurangmemikathati gue karena aernya sedang tidak jernih dan sangat rame di kunjungi orang.
setelah puas berdingin dingin di coban rondo tujuan selanjutnya kebun apel selekta, dengan memasuki kawsan kebun apel yang sangat luas pengunjung dapat makan apel gratis di TKP tetapi jika ingin membawa beberapa kilogram apel boleh kok asal di bayar :P. kenyang makan apel??? buang energinya di BNS alias batu night spectacular yang terletak di kota malang juga. BNS terdapat banyak permainan yang di buat mirip dengan dufan.



Capek berputar putar di BNS menuju penginapan dan tidak lupa mampir makan di pujasera. perut kenyangpun mendukung untuk segera tidur tapi langit malam itu memikatku untuk mengabadikannya.
cahaya bintang bersinar ceria untuk gunung bromo.

takut KO dan kurang tenaga gue putusin untuk tidur sekejap di kursi ruang tamu rumah penginepan. sejam kemudian suara kemal membangunkan untuk bersiap menuju gunung bromo ternyata sudah menunjukkan pukul 02.30 waktu indonesia bagian bromo. tanpa banyak cerita langsung bergegas packing alat dan keperluan apa aja yang wajib di bawa. jeep menunggu di depan penginepan pada 03: 30 seraya gue teriakan "woy cepet ya jeep udah menunggu nehh" , dua jam perjalanan menuju gunung bromo dengan di selingi salah satu jeep rombongan kami yang mogok entah kenapa.

alhamdulillah tidak ketinggalan momen sambutan matahari pagi di penanjakan versi 2


tidak mengecewakan meskipun tak seindah pananjakan versi 1. ketika matahari sudah tak malu lagi menampakkan wajahya padaku kami melanjutkan ke kawah gunung bromo.








ketika yang lain sedang asik menuju puncak dan melihat kawah gue memilih berburu film sendiri di kaki gunung bromo dan gunung batok. entah kenapa sang bromo sedang berhenti merokok dan membuat gue kurang berselera menyaksikan kepulan asap rokok sang bromo.

dalam perjalanan pulang ke penginepan kami sempatkan mampir di bukit teletabis, iya memang tempat ini sangat mirip dengan bukit teletabis yang pernah tayang di televisi indosiar.


















tidak lupa gue bikin video perjalanan ke malang ini :D


dan timelapse kota malang



sekian lah cerita dari negari timur

Senin, 12 Maret 2012

[ GARUT ] Papandayan Im In Lost

09 maret 2012 00:xx selepas keluar dari pintu kantor mobil pengantar sudah menunggu. setelah lengkap pegawai yang mau diantar gas mobil pun segera di injak oleh pak jamod, ya pak jamod driver malam itu yang mengantarkanku ke pasar rebo. dengan tenang di injak gas mobil hingga melaju 140km/h permulaan yang sudah menegangkan buat saya :D.
Pasar rebo tempat berhenti  bus yang akan menuju garut, tasik, maupun bandung kawan saya sudah menunggu. begitu saya tiba kami berempat langsung naek bus jurusan garut, kirain langsung berangkat ternyata bus berputar dan balik lagi ke pasar rebo sungguh mengecewakan!!!
kira kira pukul 01:xx bus benar benar sudah menuju garut. dengan rasa kantuk sehabis kerja yang tak tertahankan pun saya langsung tidur dan bangun ketika sudah sampai terminal garut. Pukul 05:00 wib, bus tiba di terminal Garut. kemudian kami shalat subuh terlebih dahulu sambil menunggu kawan kami dari tasik datang.




setelah sarapan terlebih dahulu kami berenam melanjutkan ke gunung papandayan. ketika kami sampai cuaca masih cerah dan berawan, dengan tujuan awal adalah pondok selada. setelah dari sana kami pikir ada puncak yang dapat untuk camping ternyata tidak. istirahat beberapa menit pun kami rasa cukup untuk turun kembali dan melanjutkan pendakian ke gunung cikurai.









diatas kawah terjadi diskusi sejenak antara mampir ke danau dan aer terjun. dan di putuskan saya sendiri yang pergi ke sana. Disinilah mula awal terjadinya kenangan hidup yang paling berharga buat saya. karena apa?? karena dari awal saya sendiri yang berpesan "jangan sampai berpencar ya!!!" namun karena kami rasa tempat parkir dengan kawah sudah dekat kami pun setuju untk memisahkan diri. akhirnya saya pun segera berlari menuju air terjun kecil dan danau dengan sesekali terjatuh.


Setelah dapat beberapa jepretan foto, saya merasakan tetesan grimis di dahi dan tangan , tanpa pikir panjang langsung mengemasi kamera dan memasukkan ke dalam tas. Dengan perasaan yang mulai panik saya berlari menuju kawah berharap masih dapat mengejar kawan kawan sesampainya di kawah kabut tebal ditambah hujan dan asap kawah membuat jalan tidak terlihat lagi dan saya pun kehilangan kawan kawan T.T . Dan benar saya hilang di tengah gunung papandayan, masih dengan pikiran yang tenang terus berpikir mencari jalan menuju parkir mobil. Berlari di sela sela tebing yang tinggi dan curam serta guyuran aer hujan dan pedihnya mata karena kabut tebal jalan yang saya ambil pun salah.Untuk pertama kalinya saya tersasar dan seperti di belokkan oleh sesuatu entah kenapa saya memilih jalur itu padahal saya merasa asing dengan jalur itu namun karena terdapat bekas jejak kaki maka saya pun tetap mengikutinya dan berharap jalur itu menembus juga ke parkiran tetapi justru kesasar di tengah hutan.
Kemudian saya berpikir untuk kembali ke jalan awal persimpangan sebelum kawah, memulai menapaki jalan selangkah demi selangkah dan sesekali berlari hingga jatuh tersungkur tapi apa yang saya dapat ternyata masih di jalur yang salah bahkan malah sampai di sungai besar ber-air tawar yang sama sekali tidak saya temui ketika trecking berangkat. Hati mulai gelisah dan pikiran mulai kacau semua tidak terkendali yang ada hanya pikiran pasrah entah apa yang akan terjadi dan di situ  berpikir serta merenung apa yang telah saya perbuat??? "jangan EGOIS, jangan merasa TAU dan jangan SOMBONG" ketika di tengah hutan atau gunung belantara. Sambil berteriak minta tolong dan terus berlari hingga jatuh berkali kali entah berapa kali  terjatuh, namun jalur yang benar tak kunjung ketemu Saya baru sadar kalau gunung papandayan tidak ramai di kunjungi pendaki maka usaha teriak teriak pun tidak ada hasilnya. Berlari sambil berteriak minta tolong membawaku ke jalur yang salah dan mentok tidak ada bekas jejak kaki lagi T.T . Makin pasrah dengan kondisi yang sudah drop dan mental down. Dalam keadaan lemas dan tak berdaya teringat kedua orang tua, saya belum bisa membuat mereka bahagia, impian menjadi pengusaha, impian keliling indonesia dan yang terdekat harus ke puncak rinjani, membahagiakan adek- adek, dan yang jelas saya belum menikah.
akhirnya pelan pelan saya menyeretkan kaki yang sudah lemas dan sakit memar maupun terkilir entah apa rasanya sepertinya sudah mati rasa, mengarah ke kawah sebelum persimpangan. Di persimpangan saya inget tentang "seekor burung yang dapat menunjukkan jalan bagi pendaki gunung" ketika mendengar kicau burung. dengan berdoa kepada TUHAN dan yakin akan selamat maka saya ikuti arah suara kicau burung tersebut. selangkah, dua langkah tiga langkah dan semakin cepat langkah mengayun hingga tanpa sadar saya sudah berlari lagi karena mulai melihat tanda jalur yang benar , ya ketika berangkat sempat mengambil video air mendidih di sekitar kawah maka makin cepat pula ayunan kaki saya berlari. saking senang dan semangatnya sampai tidak memperdulikan sudah berapa kali jatuh tersungkur dan jatuh lagi tanpa merasakan rasa sakit langsung bangkit di setiap jatuh saya. Setengah jam lebih lamanya akhirnya  menemukan jalur sungai air kawah gunung papandayan akan tetapi kaki sudah tak mampu lagi diajak berlari sehingga cuma mampu menyeretkan kaki yang sudah lemas, perlahan mulai nampak gardu pandang parkiran gunung papandayan.beberapa puluh menit kemudian  sampai di parkiran dan saya langsung "sujud syukur", TERIMA KASIH YA ALLAH. perasaan haru sedih bahagia akhirnya bertemu dengan kawan saya. setelah beberapa saat mengambil nafas akhirnya menceritakan semua yang terjadi. Bukan hanya saya yang kacau ternyata kawan kawan saya juga merasakan hal yang sama, yaitu dua orang azis dan dani tertinggal rombongan ,tersesat karena salah mengambil jalur tapi tak lama kemudian melihat kawan kami yang lain langsung berlari menyusul, dan 3 yang lain juga terpisah karena hujan makin lebat sehingga memilih untuk berlari menyelamatkan diri masing2.
Begitu pasukan lengkap 6 orang kami mendokumentasikan bahwa sudah lengkap dan siap meninggalkan papandayan.


Karena tragedi kesasar maka perkiraan pukul 14:00 WIB sudah bisa menuju gunung cikurai pun tertunda satu jam lebih, pada 15:xx WIB kami baru meninggalkan gunung papandayan dan tiba di perkebunan PT nusantara desa dayeuh manggung garut pada 17:xx wib. Berharap dengan mobil kami bisa sampai di pemancar pukul 18:xx tapi kami kembali di uji di persimpangan jalan. berniat mengikuti petunjuk jalan di pohon yaitu kami mengambil jalur kiri dan ternyata jalur yang salah meskipun mobil tidak mampu naik karena jalan yang nanjak dan licin. dengan hasil diskusi sekejap kamipun putuskan menitipkan mobil di kampung terdekat dan jalan kaki menuju pemancar, masih mengikuti jalur yang salah yaitu di persimpangan belok kekiri dengan jalan kaki kami berharap akan segera sampai. setelah beberapa kilometer menempuh jalan kami menemui jalan buntu dan di pastikan ini memang bukan jalur mobil. tetap mengarah ke pemancar mencari cari jalur yang bisa di lewatin setapak demi setapak akhirnya kami melewati beberapa puncak bukit perkebunan teh dan kami rasa sudah tidak mampu lagi akhirnya kami mendirikan tenda di puncak bukit perkebunan terakhir sebelum sampai di pemancar.

 




Pukul 03:xx saya terbangun karena angin yang semakin kencang dan menggoyang- goyangkan tenda kami. Kemudian terdengan suara kawan saya rifki alias sompil memanggil untuk keluar dan berbenah segera melanjutkan perjalanan ke puncak. Tapi rencana di ubah karena angin masih bertiup sangat kencang. akhirnya kami menunggu sampai matahari terbit sambil foto dan senam pagi.





30 menit dari lokai camping kami pun tiba di pemancar dan di sambut oleh pegawai stasiun TV yang masih berlabel TPI. ada yang bersih bersih badan, pipis, atau boker kemudian berniat menghabiskan bahan bakar dan mengurangi beban kami pun memasak apa yang masih bisa dimasak.
sambil memasak dan berfoto- foto ria kami ngobrol dengan bapak ucup pegawai TPI stasiun TV.


menengok jam tangan kawan saya azis waktu sudah menunjukkan pukul 10:XX, maka kamipun bersiap untuk turun ke kampung dan segera pulang. 10:36 WIB kami putuskan turun dan tidak naik ke puncak cikurai mungkin waktu mendatang kami akan kembali dan harus sampai puncak :D .
11: 42 kami tiba di perkampungan tempat di mana kami menitipkan mobil ocin darmanda yang selip tak mampu lagi melanjutkan ke pemancar :D .



Senin, 20 Februari 2012

[ DIENG ] Koper dan Ransel edisi Dieng The Abode of Gods

Berhari-hari, berminggu -minggu, dan setelah dua bulan kaki ini tidak melangkah akhirnya tiba saatnya menggoyangkan bumi Jawa. Dieng plateu, ya sebuah daerah yang terletak di Wonosobo dan Banjarnegara ini mempunyai banyak peninggalan sejarah para dewa.

Dari Bintaro saya bersama teman satu kantor memulai perjalanan dari kantor menuju Kuningan kemudian di lanjutkan naek bus Transjakarta. Sewaktu di halte Halimun detak jam masih terus bergerak memutar dan waktu menunjukkan pukul 19:xx WIB makin mendekati waktu keberangkatan bus malino putra menuju Wonosobo. Sesuai saran temen saya yang sudah tiba di Pulogadung saya langsung keluar halte dan mencari ojek untuk segera tancap gas ke Pulogadung. Alhamdulillah dapatlah harga ojek 30ribu abang tukang ojek langsung tancap gas beeerrrrrr wus wus wus sesuai instruksi saya "bang ngebut ya bang!!!" setelah setengah jam tibalah di Pulogadung eh ternyata si abang belum tau PTC Pulogadung dimana walhasil kami nyasar sampai mall kelapa gading huhuhu...

Pukul 21:xx bus malino putra berangkat menuju Wonosobo, dan karena perjalanan malam hari saya pilih untuk tidur saja.. zzzzzZ Z Z ....
Pukul 10:xx wib barulah kami sampai di Wonosobo, dan langsung turun di pertigaan menuju Dieng. Setelah 10 menit menunggu akhirnya bus makro menuju Dieng merangkak perlahan. Pukul 11:xx wib Alhamdulillah sampai juga kami di Dieng Plateu Abode Of Gods. Untuk sementara kami istirahat di homestay yang sudah di pesan oleh temen kami team koper :D.

Perburuan di hari pertama adalah ke kawasan candi Arjuna, selain bernarsis ria saya juga sempatkan untuk mengambil view sekitar candi Arjuna.



Setelah dari candi Arjuna kami team ransel bersiap menuju Telaga Cebong untuk camping agar paginya bisa langsung muncak ke puncak Sikunir :D


pukul 03:xx pagi hari kami berlima sudah terbangun dan bersiap menuju puncak bukit sikunir.

Mt. sindoro, sumbing, merapi merbabu
Dilanjutkan perburuan foto menuju kawa sikidang yang masih terbilang dekat dengan puncak bukit sikunir.

kawah sikidang
Terlalu lama di kawah sikidang rupanya membuat kepala pusing dan nafas sesak. Puas berfoto kami segera menuju tepmat parkir mobil dan melanjutkan ke telaga warna, konon katanya telaga ini airnya dapat berubah rubah. Telaga warna di bagi menjadi dua telaga yaitu di pisahkan pulau kecil yang dapat di lihat dari puncak si dengkeng dan puncak DPT.

telaga warna

telaga warna

telaga warna from the top DPT
dan terakhir adalah ke kawah sileri yang letaknya sdah mendekati dengan homestay dimana team koper menginap. seperti kawah sikidang yaitu sileri masih aktif dan mengepulkan asap berwarna putih berbau belerang. sesapainya di kawahpun kami disambut tetesan gerimis hujan. sontak rombongan mengangkatkan kaki dari kawasan kawah dan berbalik menuju parkir mobil.





Senin, 19 Desember 2011

[ BOGOR ] "GEDE BEGO"




Ups maaf kalo judulnya memancing emosi.
Bukan maksud saya mengatakan gunung Gede itu bego, atau petugas gunung Gede bego, ataupun para pendaki gunung Gede itu bego. Ya mungkin karena kekonyolan- kekonyolan dari kami berlima yang mencoba pertama kalinya mendaki gunung sesungguhnya. Oke 5 orang itu adalah  Desy Nataliya, Ocin Darmanda, Sompil Kibing alias Rifki, Endang Purwanto, dan saya sendiri Fathurohman. Sebenernya ada dua lagi yang sudah fix ikut dan sudah mendaftarakan diri, tetapi karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan akhirnya dua orang yaitu Aulia Afif dan Syahrafi tidak jadi ikut. Ya terkadang dunia kerja memang sangat kejam kawan.

Oke mulai perjalanan Gede bego dari kosan masing2 (Endang, Desy, Sompil, Saya) menuju Kampung Rambutan. Saya sendiri Alhamdulillah dapat tumpangan mobil kantor yang menuju Kuningan. Dari kuningan saya bareng Endang menuju Kp Rambutan, di Kampung Rambutan kawan kami Sompil sudah menunggu lama rupanya. Sampai di Kampung Rambutan 23.xx dan disambut oleh kenek bus Karunia Bakti yang akan kami tumpangi sampai Cibodas. Disinilah ke begoan pertama sorang Desy, ya dia dari Grogol naek bus Transjakarta jam 21.xx dengan tidak memperkirakan kemacetan hari jumat. Well Desy belum sampe kp rambutan bus sudah jalan karena sudah di usir petugas terminal. Akhirnya setelah ngobrol dengan sopir, Desy bisa naek dari pasar rebo. Alhamdulillah pasukan dari jakarta sudah complete.
Perkiraan kami akan macet dan sampe di Cibodas sekitar pukul 04.xx tapi pukul 02.xx bus sudah tiba di pertigaan Cibodas. Ocin yang dari Tasik berangkat pukul 21.xx belum juga tiba, sembari menunggu Sompil melengkapi logistiknya bersama Endang sedangkan saya dan Desy menunggu Ocin sambil melihatin bus yang lalu lalang. 03.xx Ocin sampai di Cibodas dan langsung kami lanjutkan menuju pintu masuk gunung Gede naek angkot dengan membayar 5000 perak. Sampai di depan kantor TNGP kami langsung menyewa tenda yang sudah kami pesan melalui sms sebelumnya. Dapatlah tenda doom cukup untuk 5 orang dengan harga 50rebu perak @10rebu donk muarh kan. Selesai nyewa tenda Alhamdulillah dengar suara adzan kami menunaikan ibadah shalat subuh terlebih dahulu. Selesai ibadah kami kemudian menuju pintu masuk gunung Gede tentunya melalui pengecekan surat ijin mengemudi eh salah surat ijin mendaki dan pengecekan barang bawaan. Dengan jujur bawaan seperti odol, sabun, dll kami serahkan ke om braderrr....(begitulah saya dan sompil menyebut kawan itu)
06.xx
Perjalanan di mulai dengan menyusuri jalan setapak yang belum terasa adrenalin pendakiannya. Tujuan pertama adalah Telaga Biru, bukan pengen ke Telaga si tapi mau sarapan dulu. Lanjut lagi perjalanan kami dan berharap segera sampai di pertigaan aer terjun Cibeurum dan puncak Gede. Rasanya sudah sedikit lega kami tiba di pertigaan aer terjun dan puncak. Berdasarkan peta jarak yang harus kami tempuh adalah 8.xx km lagi menuju puncak Gede. Perjalanan kami masih santai dan belum banyak berharap segera sampe puncak, karena memang masih sangat jauh. Entah apa yang terjadi karena sering istirahat dan saya berpikir ah saya tunggu di istirahat berikutnya aja ah. Kebegoan terjadi lagi karena saya tidak memperhatikan sebelum saya istirahat menunggu 4 teman saya yang tertinggal terdapat percabangan jalur. Damn but true mereka tidak melwati jalur yang saya lewati dan artinya saya yang menjadi orang tertinggal dalam kelompok. Tidak terasa saya menunggu sambil dengerin lagu dan sempet ketiduran mungkin 10 lagu sudah saya dengarkan, what?? 10 lagu hampir sejam donk??? kok lama banget mereka!!!
Akhirnya saya nekat naek sendiri berpikiran saya menunggu di Kandang Badak atau malah mereka sudah sampe Kandang Badak. Dengan semangat 45 saya geber perjalanan saya yang tadinya orang melewati saya ketika istirahatpun (ada sekitar 5-7 rombongan) berhasil saya lewatin kembali. Dan sampe ketika di tempat sebelum air panas saya ketemu orang yang memberi tahu bahwa rombongan saya sudah diatas. Beuhhh tau begitu saya makin kencang mengayuh langkah kaki. Dan ternyata benar setelah melewati aer panas dan aer terjun melewati beberapa pengkolan dan jembatan akhirnya saya bertemu rombongan saya lagi :P :D :P :|


huh what the the the......
alhamdulillah kami ber5 kumpul kembali meskipun terlihat dengan sangat bahwa saya sangat capek dan ngos2an.

Setelah aer terjun adalah pos kandang badak yang biasanya di pakai untuk sekedar istirahat sambil makan atau bisa juga camp di kandang badak. Makan, istirahat, dan shalat sudah (kurang lebih satu jam) kami melanjutkan langkah kaki menuju puncak gede. Terdapat tulisan kekiri menuju puncak gede 2km (pikir kami 2km adalah 3 jam lagi). Dengan semangat 45 kami ber5 yang habis mengisi perut dan tenaga akhirnya mempercepat laju langkah kaki kami. Sejam berlalu masih belum ada tanda2 puncak sudah dekat, Tanjakan Setan dan berantai pun belum terlihat. Dua jam berlalu sudah terdengar cerita dari orang yang turun ke Cibodas bahwa tanjakan setan sudah dekat. 3 jam dari Kandang Badak kami bertemu anak anak SMA parung, dari mulut mereka terdengar bahwa puncak masih 2 jam lagi. Hahahaha salah satu dari anak anak sma itu ada yang cantik 0.0 (matabelo). Dan ternyata benar setelah 2 jam kami melihat punggung puncak gunung gede. 15 menit kemudian gerimis dan kabut tebal pun turun :( bagi saya kabut dan mendung bisa membuat saya nangis karena tidak ada view yang dapat saya ambil dari puncak gede. karena tidak memungkinkan ngecamp di puncak maka kami langsung turun menuju Surya Kencana 3 jam perjalan gelap gerimis.
Melewati gelapnya hutan gunung gede dan sudah tidak terdengar suara rombongan lain, treakan saya pun tidak ada yang merespon membuat kami ber5 berpikir apakah kami tersesat???? Setalah istirahat sejenak dan mematikan senter salah seorang dari kami ada yang melihat sorotan senter dari bawah. akhirnya kami pun nekat berjalan ke arah bawah dan 5 menit kemudian kami menemukan tenda salah satu rombongan pendaki :D alhamdulillah. Kami langsung mendirikan tenda dan bersiap memasak untuk mengisi perut kami yang sudah kosong.
Sambil makan pun kami sambil merundingkan bahwa beberapa dari kami sudah tidak sanggup melewati jalur pulang Cibodas. Dan didapatkan hasil keputusan bahwa kami turun lewat Gunung Putri. Kata orang si kalo naek 4 jam berarti turun lebih cepat donk atau setidaknya sama bagi kami para pemula . Tetapi apa daya kami salah perkiraan 4,5 jam kami sampai di pos pengecekan Gunung Putri. Di pos Gunung Putri kami bertemu rombongan dari stapala yang tadinya kami berlima sudah daftar ikut trip mereka tapi apa daya kalo ternyata yang di utamakan adalah mahasiswa Stan. Saya sendiri sempat mengutarakan kekecewaan saya karena tidak bisa ikut trip mereka. Tapi kalau di pikir2 lagi dengan mengikuti trip mereka kami tidak akan merasakan sensasi gila mulai dari ngeteng sampai bener2 naek gunung tanpa pemandu dan ilmu naek gunung.
Sebelum pulang menuju cibodas untuk kembalikan tenda dan pamitan sama mas braderrr kami luangkan waktu untuk shalat dzuhur dan ashar. Dengan tawar menawar angkot dari gunung putir menuju Cibodas kami mendapatkan harga 120 di bagi 5 orang.





Sampai di Cibodas saya masih mendapat kejutan lagi, kejutan pertama adalah bertemu 3 wanita perkasa dengan ransel 60liter di punggungnya yang baru turun dari puncak gede. salah satunya tersenyum kepada saya dan sompil (yang tersenyum ini lah yang manis :D :D :P 0.0 ). Belum juga sampe dipos pengecekan saya di kagetkan oleh orang yang saya temui di perjalanan berangkat muncak eh ni orang udah turun via cibodas??? dan yang lebih mengagetkan lagi adalah setelah beberapa langkah berpapasan dia berteriak aku yo wong boyolali massss... ternyata dia membaca kaos saya yang bertuliskan i love Boyolali. Memang benar kalao kita bertemu orang sedaerah di tempat yang jauh dari daerah asal kita tu seneng banget.

Kemudian setelah pamitan sama mas braderrr kami turun untuk mengembalikan tenda, wiw ternyata yang menyewakan tenda sudah pulang huh nunggu dia balik lagi ternyata lama juga mana di tungguin sama angkot carteran pun. Setelah tenda saya kembalikan ktp saya pun kembali pula di tangan saya. Sebelum naek bus menuju Jakarta kami sempatkan makan bubur ayam. Dan dari situlah kami berpisah dengan Ocin. Selama perjalan Cibodas - Jakarta saya tertidur dan seperti tidak merasakan perjalanan lagi mungkin karena sangat capek. Tetiba sudah tiba di Kampung Rambutan saya di bangunkan Endang. Setelah saya bangunkan Sompil saya turun, loh loh tapi kok sompil tidak ikut turun??? apa tidur lagi ya dia??? Mungkin Sompil naek bus dari dalam terminal sedangkan kami naek bus Transjakarta (pikir saya emang masih ada ya??) saya Desy dan endang naek bus transjakarta menuju UKI kemudian transit menuju Grogol dan endang turun duluan di halte jamsostek Gatsu, sedangkan saya dan Desy turun di Grogol. Di sinilah kebegoan Desy terjadi lagi, ketika saya sempat mendengar bahwa bus yang menuju lebak bulus menunggu di tempat turun itu eh desy bilang BUKAN, ternyata desy belum tau kalau malam transit ke Lebak Bulus memang pindah :P :P . Saya sempet takut tidak kebagian bus menuju Bulus katrena sudah jam 23.xx, tapi ketika menunggu duduklah seorang wanita disamping saya. Saya beranikan lah diri saya untuk tidak punya malu dan mengajak ngobrol mbak mbak berjaket krem dan berkerudung biru tua itu. Dari hasil ngobrol si mbak turun di kebon jeruk (searah donk kita...) Dan kata si mbak kerudung biru bahwa dari Grogol menuju Kebon Jeruk adalah 15 menit, wah berarti bisa donk maksimal sejam menuju Bulus , mungkin masih ada harapan angkot 08 menuju bintaro di bulus :D :D masih bisa ternsenyum.

Tereeeeennngggggggg....... ternyata sudah jalan angkot 08 menuju bintaro yang terakhir. Karena terlihat menunggu maka di hampirilah saya oleh tukang ojek yang meminta upah 35rebu sampai bintaro (weleh bisa habis duit donk saya), akhirnya saya ke Ciputat terlebih dulu berharap ada ojek yang lebih murah. Bulus bayar 3rebu dan di Ciputat alhamdulillah ada abang tukang ojek yang mau di bayar 10rebu sampai depan kosan :D :D Terima kasih banyak ya bang tukang ojek :D

dan terkahir dikosan saya bikin lah tulisan ini 01.xx 19 desember 2011

#desy nataliya : suka gak nyambung, telat mikir, sangat perhitungan makanya di panggil CIBE. tapi desy adalah wanita yang kuat pertama kali mendaki gunung tanpa banyak mengeluh :P
#ocin : orang sunda asli asal dari tasik. doi aneh karena suka jalan2 doank tanpa ada tujuan laen seperti dokumentasiin foto, hunting foto. ocin adalah yang paling banyak kentut selama perjalanan. panggilan keren dia adalah SUNBE.
#endang : jawa coret, kenapa jawa coret karena dia berasal dari jawa tapi tidak faseh bahasa jawa. dia kalo tidak ada kamera tidak mau jalan jalan, endangg paling terkenal nekat kemana aja tanpa banyak persiapan (nekatnya lbh mirip spt saya sie)
# sompil : orang asli sukoharjo. sebenernya orangnya unik tapi lebih banyak diem. tapi sekalinya berbuat konyol langsung bikin sekitarnya ngakak dan terheran2. :P
# dan saya sendiri fathur : wah susah kalo ngomongin diri sendiri... silakan nanti kasih penilaian saya tu spt apa hahahaha...

Kamis, 08 Desember 2011

[ BANDUNG ] Gunung Puntang

Gunung Puntang adalah salah satu wisata alam gunung di jawa barat. gunung ini dapat di tempuh dari kota bandung dengan lama perjalanan 1,5jam. Gunung Puntang terletak tidak jauh dari banjaran bandung selatan.

 

Bunga Matahari

Berempat menuju gunung puntang. niat awal adalah mengunjungi aer terjun siliwangi, karena tidak tau jalan dan cuaca saat itu tidak mendukung maka kami putuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju aer terjun.

Air Terjun Mini

Di Sungai

Di depan Reruntuhan Radio Tertua