Tampilkan postingan dengan label pantai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pantai. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Mei 2012

[ JOGJAKARTA ] " Kembali "


Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan (data diambil dari wikipedia).
di jogjakarta menawarkan berbagai macam wisata yang menarik, diantaranya adalah
 silahkan klik link diatas, karena saya rasa website www.yogyes.com lengkap dan rinci maka saya gunakan sebagai acuan :D

oke intermesonya saya rasa cukup sekarang cerita tentang jogjakarta dari jakarta oleh saya. di mulai dengan naek travelo mobil kantor bintaro ke kuningan saya turun di warung jati, operlah dengan kopaja 20 jurusan pasar senen. tidak terbayangkan saat itu sudah pukul 18:xx sedangkan kereta tiba pukul 20:35 wib, sedangkan anda tau sendiri jakarta macetnya naudzubilah, apalagi kuningan beeeehhhh :( T.T , tapi tidak apa karena kenek bisnya baik dan pengertian eh aku di panggil di suruh duduk ada bangku kosong, alhamdulillah... rasa rasanya gadis di sampingku rada rada manis maka sesekali kusempatkan untuk mencuri pandangnya dan ternyata benar cantik adanya kawan, stres jadi berkurang kalo begini ceritanya. tak terasa satu jam sudah ternyata aku masih di kuningan, di tambah deh 30 menit eh aku masih di kuningan zzzzzz makin gedek aje dah 3:)
hampir jam 20:xx akhirnya kopaja berhasil keluar dari kuningan dan langsung di geber habis2an tanpa ampun, eh lha kok begitu sudah deket terminal pasar senen sopir hampir terjadi baku hantam dengan sopir angkot, mungkin sedikit perbincangannya :

*)sopirbis : woi anjeng minggir lo gue mau masuk. (sambil klakson2 tottttttt totttttttt totttttttt...)
*)sopirangkot : taek diem dulu lo di depan juga ga jalan tuh....
*)sopirbis : wah si anjeng ga mau minggir!!! BURU ANJENG.... (klakson lagi totttt tottttttttttttt ) *suasana makin mencekam dengan turunnya si sopir angkot
*)sopirangkot : bangsat mending lo turun sekarang!!!
*)kenekbis : udah udah jangan ribut di sini (si kenek sambil turun dari bis, trus nyaranin ke sopir angkot agar angkotnya maju dikit) *padahal di dalam otakku sudah berpikiran macam kalo sampe brantem beneran bisa mati di dalam bis ni kalo di bakar masa.

alhamdulillah sopir angkot mau mengalah sedikit sehingga kopaja pun masuk ke terminal pasar senen dan segera turun dari bis sambil mengelus dada "selamet selamet" dasar sopir bis degleng tenan wes arep tekan ae malah gelut sek...
zzz... !@#$%^&*() ceritanya malah jadi ngalor ngalor ngidul ngidul nie, dilanjutkan aja tujuan ke jogjakartanya. dari pasar senen aku langkahkan kaki menuju stasiun senen dan mencari 4 orang teman yang sudah menunggu dari magrib. karena kereta masih setengah jam lagi kedatanganya dan kami sudah lapar mendingan makan dulu ahhh..., ketemu lah soto ayam lamongan.

perjalanan sesungguhnya segera di mulai,...

sepatu diatas jok kursi kereta


4 orang dari kami dapat di gerbong 1 dan satulagi di gerbong 4 karena belinya nyusul ya sendiri jadinya. oh iya sampe lupa perkelanal diri, ya kami berlima adalah alumni mahasiswa stt telkom saya sendiri fathurohman yang paling suka diajak jalan jalan, dan ada aminudin azis yang mempunyai ide keluar dari jakarta ke jogjakarta, kemudian ridwan widianto akhirnya jadi sekretaris sekaligus bendahara perjalanan, ada lagi maki fahrudin anak bang haji dan faraha kipe helmi jawara dari betawi. menit menit pertama jam jam pertama kami masih asik bercanda tawa sampai akhirnya satu persatu dari kami tertidur kecapekan sepulang dari kerja, ya karena hari itu adalah senin 23 april 2012 hari aktif kerja. terbangun aku dari tidur panjang sepanjang kereta progo, tak lama kemudian terdengar suara ayam berkokok mengingatkan pada 23 maret 2012 tepat sebulan lalu aku pergi ke jawa timur dengan kereta matarmaja. Pada 07:xx w i jogjakarta kereta tiba di lempuyangan. berjalan kaki ke arah maliboro sambil mampir sarapan soto di tengah perjalanan kami menuju malioboro. setengah jam sudah menempuh perjalanan tiba juga di malioboro sekedar foto dokumentasi dan narsis tanpa berlama lama kami pun segera mencari andong untuk muter2 sekitar maliboro alun- alun dan kraton dengan tujuan akhir taman sari.









selesai muter muter di taman sari hingga capek dan pada saat istirahat bertemulah kami dengan seorang bapak tengah baya. di lihat dari penampilannya doi adalah guide taman sari, tapi setelah kami sedikit bertanya doi menjawab banyak dan menambahi dengan cerita2 tentang wisata di seluruh jogjakarta. Mulai dari penginepan, kuliner, wisata candi, wisata laut, wisata ziarah, wisata budaya, wisata sejarah buset dah ni bapak serba tau kyk information center aja dah. pertanyaan pertama adalah "pak kalo kinahrejo itu jauh gak?trus dari sini ke arah mana?" wuih si bapak jelasin ngalor ngalor ngulon ngetan panjang bener dah sekitar 29km (tau aja ni sampe kilometernya) di tambahin kalo turun dari kinahrejo bisa lewat jalur pitas ke candi prambanan dan lanjut ke candi boko. tidak lupa saya cantumkan kata kata si bapak "anu mas nanti kalo di merapi bagusnya habis dzuhur jangan kesorean, ini jam segini juga bagus mas di sana cerah", karena kata cerah itulah makanya kami menamai bapak tersebut pak "cerah" hehe kami tidak sempat berkenalan.





turun gunung menuju parkir mobil kami di tolehkan ke arah seorang ibu tua yang berjualan sendiri dan menawarkan kepada kami "mas mampir rumiyin monggo unjukane, monggo monggo..." , dengan niat menolong akhirnya kami berlima mampir sebentar untuk membeli minuman sekedarnya, dan saya sendiri tertarik ada bunga edelweis yang dijual ibu tua ini. Antara pengen banget membeli dan sangat disayangkan kenapa bunga secantik ini harus di petik dan dijual, tapi niat membantu dan bener bener pengen banget punya untuk kenang2an dari gunung merapi akhirnya ku pinang dengan 5 ribu bunga edelweisnya :D

perjalanan dilanjutkan menuju candi boko yang katanya lebih menarik daripada prambanan yang sudah terlalu umum di kunjungi. cerita dari seorang teman bahwa dari atas candi boko dapat menikmati sunset di belakang candi prambanan.




bertanya adalah senjata yang ampuh agar tidak kesasar dan sebagai salah satu cara ber interkasi dengan warga setempat :D, ternyata bahasa kromo alusku bisa di uji juga di jogja. kata ibu yang ku tanya kami harus muter bukit di samping kiri kami dulu baru masuk desa kawasan candi ratu boko. sampailah sudah di loket candi ratu boko, perbincangankami dengan satpam : "mas 25ribu untuk satu orangnya", ini tutupnya jam berapa ya pak?? satpam menjawa : "wah sebentar lagi harus di sterilkan mas jadi jam 18:00 sudah tutup"
kami menengok jam ternyata sudah 17:35 buset 25 ribu untuk setangah jam tidak sampe??? kagak ada cerita kalo begitu "kita ga jadi aja pak masak iya 25ribu cuma numpang duduk 25 menit".
numpang puter mobil dan kami meninggalkan candi boko.
meninggalkan candi boko dan menuju malioboro mencari penginepan yang terdekat dengan malioboro. dengan di bantu yang sekarang jadi teman saya namanya rifki sintami beberapa hotel sudah saya tengok dan tanya masih belum ada yang cocok padahal sudah lebih dari 8hotel yang saya tengok. karena capek akhirnya saya menghubungi azis yang juga mencari hotel. 20menit menunggu kabar azis akhirnya kami dapat di deket masjid gede kraton kauman.





dengan tarif 70ribu per kamar per malam kami anggap sudah sangat murah *sesuai saran pak cerah. malam pertama dapat tidur dengan nyenyak di kasur empuk dan paginya mempunyai semangat lagi untuk melanjutkan eksplore daerah jogja dan sekitarnya. sesuai rundingan pagi hari kami pun setuju mengunjungi air terjun sri gethuk terlebih dulu.







dapat bonus gua rancang kencono,






setelah keluar gua kami melihat dunia yang begitu indah *halah lebay banget. tak lupa makan siang sebelum akhirnya kami menuju pantai ngobaran yang konon katanya di bangun patung2 dewa dewi oleh raja raja jaman dahulu untuk tempat sembahyang. Keunikan pantai ngobaran adalah pantai karang yang terdapat sedikit pasir putih dan di atasnya bertahtakan singgasana dewa dewi.








meninggalkan ngobaran dan menuju pantai baron kukup yang tak baegitu jauh. masih dengan famili yang sama yaitu pantai dengan karang dan sedikit pasir ini memberikan sensasi dan pesona yang menawan.

matahari terbenam mengingatkan bahwa seindah apa pun pantai kukup akan segera berakhir juga karena gelap tak ada yang dapat di nikmati kecuali suara ombak. ya semua pantai dan  air terjun sri gethuk adalah di daerah gunung kidul, bagian dari jogjakarta yang banyak menawarkan kecantikan pesona alamnya. malam semakin gelap sedangkan gunung kidul - jogjakarta di tempuh dengan kecepatan normal adalah 2 jam.

sesampainya di jogjakarta tujuan awal adalah maliboro, karena saya ada janji bertemu dengan teman saya. belum lama meninggalkan malioboro hape saya berdering ternyata ada panggilan dari azis. percakapan singkat "thur kunci mobilnya ketinggalan di dalam tapi mobilnya sekarang terkunci...", dalam hati waduh yak opo ki terusan... :( , "yaudah sek tak cari bantuan bentar, tar aku kesana juga..." singkat balasku...

karena saya sudah dekat dengan tujuan malam itu yaitu monjali maka sebentar aku masuk ke monjali sebelum akhirnya balik ke malioboro untuk mengurus mobil yang terkunci. semua lemas dan panik karena sudah makin larut malam kunci mobil belum bisa terbuka juga. saran di sodok dengan penggaris besi pun tak ada guna. masih bergelut dengan pintu mobil sampai jam 23:xx dan makin lemas sudah tanpa harapan terang. dan aku cuma bisa berdoa dan berharap "Ya ALLAH segerakanlah berikan kami jalan keluar dari parkiran hotel ini :( "

01:xx dengan bantuan driver hotel apa waktu itu lupa saya, akhirnya kunci dapat di tarik dengan memasukkan kawat melalui sela sela pintu. selesai satu masalah masih ada satu lagi yaitu kami belum tau menginap dimanakah malam itu, oh langsung saja aku sms temen SMA dulu yang masih tinggal di jogja. Alhamdulillah wisnu namanya masih belum tidur dan membimbing kami menuju kos2an dia. setibanya dikosan wisnu saya segera mandi dan bersiap tidur karena sudah lemes dan cuapek.

Sebelum pulang kami menyempatkan untuk membeli oleh oleh dan beberapa barang yang ingin di beli sebagai kenang2an dari jogja. sampai pukul 11:xx di malioboro menyusuri panasnya suasana pasar bringharjo dan tepian jalan malioboro. pada 11:30 kami sudah meninggalkan malioboro dan menuju bandara adi sucipto.

tak lupa short movie menghedon ke jogjakarta juga saya buat.

berikut untuk part satu :



video jogja part 2



video jogja part 3



video jogja part 4








[ BANTEN ] Ke Sawarna Lagi

Kala itu pukul 19:xx wib langkahku dari gerbang kosan menuju jalan ke arah Ciputat menunggu angkot. 15 menit menunggu akhirnya datang juga yang kutunggu, 30 menit perjalanan sampailah di pasar ciputat. mengikuti saran bang supir aku menulu bawah flyover naek koantas bima jurusan kampung rambutan. seusai transfer uang untuk keperluan membayar filter dan baterey pack alhamdulillah langsung dapat bus koantas bima jurusan kp rambutan. kampung rambutan pukul 21: xx wib di tunggu oleh bangku2 kosong tak seperti biasanya jumat malam rame oleh traveler yang akan pergi ke luar jakarta. datanglah om pram orang kedua setelah aku dan di susul randy, ndank, dan terakhir eko serta roro.

personil lengkap sudah tapi bus jurusan sukabumi ternyata sudah tidak jalan, terpaksa kami oper ke ciawi dahulu. dengan elf jurusan pelabuhan ratu kami berharap segera sampai dan tanpa kendala apapun. belum juga 15 menit dari keberangkatan kami mobil elf sudah membuat senam jantung beberapa penumpang. dan sialnya lagi setelah 30 menit mobil mendadak keluar asap pekat dan putih. Astaghfirullah dalam hati ketakutan dan panik pengen segera keluar takut mobil meledak dan matilah awak ni. ternyata si sopir bengak lupa tidak mengecek dan mengisi air radiator alhasil mesin overheat dan jebol. DONE kami terdampar entah dimana yang jelas kami masih belum jauh dari ciawi. setelah mendesak si sopir bengak akhirnya di carikan operan ke pelabuhan ratu. cerita ini belum selesai sampai disini, sopir elf yang baru ternyata lebih sadis pun menyetirnya. 2jam perjalanan satu korban hampir jackpot yaitu randy entah kenapa setiap mau muntah si randy gak jadi mulu... ternyata di telan kembali :P

pukul 04:xx wib di pelabuhan ratu menunggu elf jurusan sawarna sembari menunggu diantara kami ada yang shalat dan istirahat sejenak. pukul 08 : xx wib ada mobil elf bayah yang mau mampir ke sawarna, betapa senangnya karena kami tidak harus menunggu sampai adzan dzuhur tiba. setibanya di sawarna cuaca masih mendung dan langit sangat datar. kami memutuskan untuk makan pagi dan menikmati tarian ombak dan tiupan angin pantai. tak lama kami selesai makan langsung melanjutkan ke pantai tanjung layar dan dengan berharap langit segera berganti :D





Matahari tenggelam seiring berjalannya waktu, begitu juga aktivitas kami banyak yang mulai istirahat karena makin malam dan tentunya kami merasakan capek. entah bintang darimana yang merasukiku sampai pukul 03:xx dini hari aku belum bisa tidur karena masih penasaran kenapa bintangnya tidak banyak :( . tidak sadar ternyata sedang bulan purnama, di tandai oleh air laut pasang dan ombak yang makin malam makin besar.


malam semakin larut tetapi masih kami berdua yaitu aku dan randy yang belum bisa tidur, entah kenapa si randy ga tidur2 padahal kliatan banget kalau dia capek :P, sedangkan om pram dan ndank sudah duluan sejak pukul 21:xx wib yang kemudian di susul oleh eko dan roro. tak lama seusai membuat api unggun dan sampai mati pula api unggunnya randy baru mulai tidur saat itu pukul 03 : xx wib. penasaran makin berkurang pada sang bintang karena sampai pukul 04 : 00 tetap aja sedikit dan kuputuskan untuk tidur saja. tak lupa berdoa sebelum tidur dan berharap agar bangun pukul 05 : xx wib.
Alhamdulillah bangun juga akhirnya pada 05 : xx wib, segera aku ambil air wudu dan shalat subuh sebelum akhirnya berlari mengejar matahari terbit :D




hati sudah cemas takut terlambat matahari terbit meninggi sebelum kami bertiga tiba di pantai lagoon cabe. Tuhan masih memberikan kesempatan untuk menikmati sekejap matahari sebelum terbit memberikan warna langit yang menyala memerah.
Hingga matahari tinggi dan mulai menyengat kulit, kami baru memutuskan untuk kembali ke tenda dan segera packing bersiap pulang ke jakarta.





video perjalanan :



untuk rincian biaya :

bus kampung rambutan - ciawi : 7K
elf ciawi - pelabuhan ratu : 200K / 6
elf pelabuhan ratu - sawarna : 25K
masuk lokasi wisata : 2K
makan sama ikan kembung : 7K
penginapan : free (ngecamp)
lossbak sawarna - pelabuhan ratu : 250K / 6
bus MGI pelabuhan ratu bogor : 25K
bus agra / bus mini bogor - lebak bulus/ kp rambutan : 11K

Jumat, 18 Mei 2012

[ JAKARTA ] Jalan Sendiri ke 3 Pulau Onrust- Cipir- Kelor

sepulang dari bromo jawa timur, mengikuti acara trip bersama. udah kebelet pengen ke pantai dan pulau akhirnya ikutlah paket perjalanan ke 3 pulau onrust cipir kelor. ya memang tidak ada rencana yang matang mengajak banyak teman, mungkin hanya beberapa yang saya tawari untuk ikut. namun tetap akhirnya aku pun jalan sendiri dan teringat lirik lagu bang iwan “jauh jalan yang harus kau tempuh,.. mungkin samar bahkan mungkin gelap,… tajam krikil setiap saat menunggu,… engkau lewat dengan kaki tak bersepatu,… “
dan paling suka kalimat “engkau lelaki kelak sendiri…” ingat juga kalo saya sering jalan sendiri.
pukul 07.XX wib saya terbangun dari tidur panjang. dari kosan eko saya menumpang nginap akhirnya langsung tancap langkah seribu menuju halte bus transjakarta. langsung dapat tiketnya dan tidaklupa bertanya bus arah ke rawabuaya. tak panjang crita pukul 08.xx saya sudah tiba di rawa buaya sesuai saran bro yudha saya naek omprengan ke arah muara kamal. Astaga belum juga ada separo jalan saya terjebak macet di pertigaan, tanpa pikir panjang saya turun dari omprengan dan alhamdulillah di pinggir tepat ada ojek langsung saya tanya “sampe muara kamal berapa pak??” di jawab sama bapak ojek “tujuh rebu mas…”, okelah langsung gas pol ya pak saya udah telat ni di tunggu perahu.
jam sembilan kurang dikit saya sampe dan malu karena tinggal saya yang di tunggu. wew saya tidak ada kenal orang orang baru ini kecuali agen yaitu yudha dan galih koplak. oke tidak apa inikan memang perjalanan sendiri saya, sambil jalan menuju perahu kayu kecil. selama 30 menit perjalanan bahari kami pun tiba di pulau kelor yaitu tujuan pertama wisata bahari. disambut oleh tarian ombak menghempas pasir putih kaki ku ayunkan ke luar perahu.
video pendek yang sempet terekam oleh kamera

foto pulau kelor lebih menarik makanya lebih prioritas saya uplod beda dengan pulau cipir dan onrust yang lebih banyak wisata sejarah jakartanya. konon pulau onrust adalah pelabuhan VOC dan tempat perbaikan kapal sebelum di pindahkan ke pelabuhan tanjungpriok. beda dengan pada jaman jajahan jepang pulau onrust di jadikan tahanan kelas berat bagi warga indonesia yang membangkang.
sedangkan pulau kelor adalah benteng VOC untuk menghadapi portugis pada abad 17. di pulai ini juga terdapat kuburan kapal sevent provincien beserta awak kapal berbangsa indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan belanda.
untuk pulau cipir adalah serupa dengan pulau onrust banyak menyimpan sejarah pada masa penjajahan dan terdapat bekas karantina haji dan rumah sakit untuk menangani calon jemaah haji yang terkena penyakit menular.
begitulah cerita sedikit dari tanah seribu

[ JAKARTA ] Jalan Sendiri ke 3 Pulau Onrust- Cipir- Kelor

sepulang dari bromo jawa timur, mengikuti acara trip bersama. udah kebelet pengen ke pantai dan pulau akhirnya ikutlah paket perjalanan ke 3 pulau onrust cipir kelor. ya memang tidak ada rencana yang matang mengajak banyak teman, mungkin hanya beberapa yang saya tawari untuk ikut. namun tetap akhirnya aku pun jalan sendiri dan teringat lirik lagu bang iwan "jauh jalan yang harus kau tempuh,.. mungkin samar bahkan mungkin gelap,... tajam krikil setiap saat menunggu,... engkau lewat dengan kaki tak bersepatu,... "
dan paling suka kalimat "engkau lelaki kelak sendiri..." ingat juga kalo saya sering jalan sendiri.

pukul 07.XX wib saya terbangun dari tidur panjang. dari kosan eko saya menumpang nginap akhirnya langsung tancap langkah seribu menuju halte bus transjakarta. langsung dapat tiketnya dan tidaklupa bertanya bus arah ke rawabuaya. tak panjang crita pukul 08.xx saya sudah tiba di rawa buaya sesuai saran bro yudha saya naek omprengan ke arah muara kamal. Astaga belum juga ada separo jalan saya terjebak macet di pertigaan, tanpa pikir panjang saya turun dari omprengan dan alhamdulillah di pinggir tepat ada ojek langsung saya tanya "sampe muara kamal berapa pak??" di jawab sama bapak ojek "tujuh rebu mas...", okelah langsung gas pol ya pak saya udah telat ni di tunggu perahu.


jam sembilan kurang dikit saya sampe dan malu karena tinggal saya yang di tunggu. wew saya tidak ada kenal orang orang baru ini kecuali agen yaitu yudha dan galih koplak. oke tidak apa inikan memang perjalanan sendiri saya, sambil jalan menuju perahu kayu kecil. selama 30 menit perjalanan bahari kami pun tiba di pulau kelor yaitu tujuan pertama wisata bahari. disambut oleh tarian ombak menghempas pasir putih kaki ku ayunkan ke luar perahu.












video pendek yang sempet terekam oleh kamera




foto pulau kelor lebih menarik makanya lebih prioritas saya uplod beda dengan pulau cipir dan onrust yang lebih banyak wisata sejarah jakartanya. konon pulau onrust adalah pelabuhan VOC dan tempat perbaikan kapal sebelum di pindahkan ke pelabuhan tanjungpriok. beda dengan pada jaman jajahan jepang pulau onrust di jadikan tahanan kelas berat bagi warga indonesia yang membangkang.

sedangkan pulau kelor adalah benteng VOC untuk menghadapi portugis pada abad 17. di pulai ini juga terdapat kuburan kapal sevent provincien beserta awak kapal berbangsa indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan belanda.

untuk pulau cipir adalah serupa dengan pulau onrust banyak menyimpan sejarah pada masa penjajahan dan terdapat bekas karantina haji dan rumah sakit untuk menangani calon jemaah haji yang terkena penyakit menular.

begitulah cerita sedikit dari tanah seribu

Kamis, 08 Desember 2011

[ JAKARTA ] Foya- foya Ke Tidung

dermaga pulau tidung

Tidung untuk kedua kalinya??? emmm masih berpikir bahwa Tidung sepi, bersih, tenang dan indah. akhirnya didapatlah keputusan pada tanggal 1 oktober 2011 berangkatke pulau tidung. pulau tidung adalah salah satu pulau di kepulauan seribu yang menawarkan keindahan dan cirikhas tersendiri.

dari bintaro saya dapat menempuh jalur bus. menuju lebak sore itu di awali dengan perjuangan yang lumayan membuat berkeringat, stop angkutan kota di depan koskosan setelah lama menunggu dan ada yang lewat ternyata penuh terpaksa lah saya bergelantungan di pintu. turun dipasar ciputat dan oper angkutan kota jurusan lebak bulus, disini saya harus bersabar lagi karena angkutan yang saya tumpangin tidak ngasih tau kalau tidak masuk terminal lebak bulus didapatlah saya keblabasan dan turun di pondok labu dan memaksa saya untuk naek angkot lagi. damn angkot yang harusnya bisa cepat ke lebak bulus malah mati,... males naek angkot akhirnya saya jalan kaki dari pondok labu menuju lebak bulus ya kira2 5-6 KM lah...

belum berhenti sampe di lebak bulus, menuju grogol dengan busway ternyata saya tidak mendapattempat duduk dan akhirnya berdiri deh... :(


dan akhirnya sampe juga di tidung :D

tidak dapat foto film pun bisa jadi alternatif :D


Rabu, 07 Desember 2011

[ LAMPUNG ] The Legendary Mountain "Krakatau"

Sebuah perjalanan liburan lebaran, ya karena memang masih dalam lingkup lebaran. 3 hari sisa liburan lebaran saya manfaatkan untuk ikut trip ke sebuah kawasan gunung yang melegenda yaitu Krakatau. Sebenernya dalam cerita ini bukan membahas letusan Krakatau tapi lebih seperti menikmati keindahan bekas letusan gunung legenda itu. Menuju puncak gunung anak Krakatau 9-12 september 2011, di mulai dari kota dimana saya di besarkan pada tanggal 8 september seusai subuh saya nyalakan mesin motor yang sudah siap untuk long journey ke Bandung. Boyolali – Bandung yang biasa saya tempuh dengan naek bus Bandungexpress. Dengan menempuh 11 jam perjalanan 3 jam lebih lama daripada saya naek bus. Seharusnya saya bisa sampe kos kosan adek saya sebelum magrib entah apa yang sedang terjadi di kordon sampe dayeuh kolot kondisi jalan macet total hampir g bisa nyelip2. Begitu sampai tol Sukapura sayapun inisiatif belok kanan melewati kompleks Sukapura dengan harapan lebih lancar dan cepat sampai… tapiiiii…. yang saya dapat saya terjebak macet tanpa gerak selama hampir satu jam. Ya pukul 19.xx saya baru sampai kosan adek saya, beres-beres badan, makan dan tidur panjang sampe pagi. Alhamdulillah bangun pagi badan sudah enakan, tanggal 9 september 2011 adalah janjian kumpul sebelum bareng2 menuju kawasan gunung anak Krakatau. Di sebuah terminal Kampungrambutan Jakarta pukul 21.xx seharusnya kami bertemu. Agar tak tertinggal pukul 16.xx saya sudah siap berangkat dari Bandung menuju Kampungrambutan. Menuju leuwi panjang mencari bus menuju Kampungrambutan. Hampir separo bus sudah terisi saya berharap bus segera berangkat eh ternyata masih ngetem lama di Leuwi Panjang. Pukul 17.xx bus mulai berjalan pelan meninggalkan terminal.
Sampai di Kampungrambutan pukul 21.xx dan ternyata sudah banyak temen- temen yang menunggu di sana.
Karena saya sendiri ya saya cuma bisa bengong gak ada temen ngobrol. Bertemulah dengan dua orang yang tanpa rombongan juga yaitu Ocin dan Agung. Akhirnya kami bertiga ngobrol- ngobrol kesana kemari sampai akhirnya bus menuju Merak berangkat. Sesampainya di Merak pukul 01.xx 10 september 2011 dini hari dan langsung menuju kapal fery. Sampai di Bakaheuni sudah subuh dan beberapa orang dari rombongan melaksanakan shalat subuh.

dari bakaheuni dilanjutkan menuju dermaga canti :

sebelum menuju pulau sebesi yaitu pulau berpenduduk yang dekat dengan kawasan gunung krakatau kami mampir di pulau sebuku kecil

lanjut lagi ke pulau sebesi.

Hari kedua di krakatau 11 september 2011 menuju gunung anak krakatau di mulai dari jam 03.xx dari dermaga pulau sebesi untuk berburu sunrise di puncak gunung anak Krakatau

pukul 08.xx kami turun dari puncak krakatau dengan tujuan selanjutnya adalah legon cabe yang banyak orang bilang di situlah surga snorkling di kawasan gunung anak krakatau.

sayangnya tidakpunya kamera underwater jadi tidak ada hasil foto di legon cabe.
lanjut kembali ke pulau sebesi dan pulang.
rincian biaya kurang tau pasti soalnya ikut paket trip dengan biaya 445rebu.

pengeluaran dari bandung ke kampung rambutan aja 35rebu.

felm dokumenter tentang perjalanan ini ….

[ LAMPUNG ] The Legendary Mountain "Krakatau"

Sebuah perjalanan liburan lebaran, ya karena memang masih dalam lingkup lebaran. 3 hari sisa liburan lebaran saya manfaatkan untuk ikut trip ke sebuah kawasan gunung yang melegenda yaitu Krakatau. Sebenernya dalam cerita ini bukan membahas letusan Krakatau tapi lebih seperti menikmati keindahan bekas letusan gunung legenda itu. Menuju puncak gunung anak Krakatau 9-12 september 2011, di mulai dari kota dimana saya di besarkan pada tanggal 8 september seusai subuh saya nyalakan mesin motor yang sudah siap untuk long journey ke Bandung. Boyolali - Bandung yang biasa saya tempuh dengan naek bus Bandungexpress. Dengan menempuh 11 jam perjalanan 3 jam lebih lama daripada saya naek bus. Seharusnya saya bisa sampe kos kosan adek saya sebelum magrib entah apa yang sedang terjadi di kordon sampe dayeuh kolot kondisi jalan macet total hampir g bisa nyelip2. Begitu sampai tol Sukapura sayapun inisiatif belok kanan melewati kompleks Sukapura dengan harapan lebih lancar dan cepat sampai... tapiiiii.... yang saya dapat saya terjebak macet tanpa gerak selama hampir satu jam :(( sungguh- sungguh makin kacau kawasan pendidikan Telkom sekarang.

Ya pukul 19.xx saya baru sampai kosan adek saya, beres-beres badan, makan dan tidur panjang sampe pagi. Alhamdulillah bangun pagi badan sudah enakan. Tanggal 9 september 2011 adalah janjian kumpul sebelum bareng2 menuju kawasan gunung anak Krakatau. Di sebuah terminal Kampungrambutan Jakarta pukul 21.xx seharusnya kami bertemu. Agar tak tertinggal pukul 16.xx saya sudah siap berangkat dari Bandung menuju Kampungrambutan. Menuju leuwi panjang mencari bus menuju Kampungrambutan. Hampir separo bus sudah terisi saya berharap bus segera berangkat eh ternyata masih ngetem lama bgt di Leuwi Panjang. Pukul 17.xx bus mulai berjalan pelan meninggalkan terminal. Syukur alhamdulillah semoga tidak terlambat sampai Kampungrambutan.

Sampai di Kampungrambutan pukul 21.xx dan ternyata sudah banyak temen- temen yang meunggu di sana.
Karena saya sendiri ya saya cuma bisa bengong gak ada temen ngobrol. Bertemulah dengan dua orang yang tanpa rombongan juga yaitu Ocin dan Agung. Akhirnya kami bertiga ngobrol- ngobrol kesana kemari sampai akhirnya bus menuju Merak berangkat. Sesampainya di Merak pukul 01.xx 10 september 2011 dini hari dan langsung menuju kapal fery. Sampai di Bakaheuni sudah subuh dan beberapa orang dari rombongan melaksanakan shalat subuh.

dari bakaheuni dilanjutkan menuju dermaga canti :


sebelum menuju pulau sebesi yaitu pulau berpenduduk yang dekat dengan kawasan gunung krakatau kami mampir di pulau sebuku kecil


lanjut lagi ke pulau sebesi. dan selamat datang di pulau sebesi...






hari kedua di krakatau 11 september 2011 menuju gunung anak krakatau di mulai dari jam 03.xx dari dermaga pulau sebesi.



pukul 08.xx kami turun dari puncak krakatau dengan tujuan selanjutnya adalah legon cabe yang banyak orang bilang di situlah surga snorkling di kawasan gunung anak krakatau.

sayangnya tidakpunya kamera underwater jadi tidak ada hasil foto di legon cabe.
lanjut kembali ke pulau sebesi dan pulang.
rincian biaya kurang tau pasti soalnya ikut paket trip dengan biaya 445rebu.

pengeluaran dari bandung ke kampung rambutan aja 35rebu.

:D

felm dokumenter tentang perjalanan ini ....



dan


Kamis, 10 November 2011

[ BALI ] Nekat Ngegembel ke Bali

Karena gagal pergi ke pulau Lombok dengan tujuan rinjani, Sendanggile Tiukelep, Kuta, 3 Gili, dan beberapa spot laennya maka saya harus banting setir untuk menyalurkan duit yang sudah terkumpul. Ya akhirnya nekat memutuskan ke Bali entah ada teman ataupun mau sendirian. Dengan pengalaman selama 2 bulan pada tahun 2008 saat magang kerja sayapun langsung menetapkan tanggalnya. Setelah menawarkan ke kakak sepupu saya dan kaka saya mau maka berangkatlah kami berdua dari stasiun purwosari dianter oleh ayah dan ibu yang tadinya alot tidak membolehkan saya pergi pergi, tapi alhamdulillah dengan merayu ibu terus terusan akhirnya di kasih restu juga. hehehehe sebenernya saya tidak pernah boleh pergi jauh jauh oleh ibu hehehehehe maklum anak kesayangan 😛

Dengan kereta api Sritanjung yang start dari Jogja kami berdua melaju menuju banyuwangi jam 09.00 pagi dari Solo. Tanggal berapa saya berangkat ternyata saya sudah lupa tapi yang jelas adalah bulan mei akhir.


Harga tiket 6 bulan lalu adalah 35ribu dari Jogja maupun Solo sama dengan tujuan akhir Banyuwangi.

Sampai di Banyuwangi pukul 22.xx dan kami berdua langsung mencari masjid untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan menyebrangi Selat Bali.

Pukul 23.xx waktu Banyuwangi kami membeli tiket ferry dengan harga 6000 per orang. Setelah menyebrangi Selat Bali kami tiba di Bali pukul 01.xx waktu Gilimanuk. Sesuai saran di blog dan group yang saya baca kami lanjut mencari bus sedang yang menuju Padang bai atau Ubung. Perjalanan selama 3 jam menuju Ubung Denpasar. Alhamdulillah sampe ubung pas subuh setelah shalat subuh saya mencoba menghubungi temen SMA saya Ucup panggilannya.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya temen saya tiba dengan satu motor 😀
(thanks to Ucup adi wijaya yang sudah banyak membantu selama saya di Bali)
Karena Ucup masuk kerja saat itu maka saya di tinggal kerja dan baeknya lagi Ucup meminjamkan motornya untuk keliling Bali 😀 pukul 07.xx waktu Bali saya mengantar Ucup ke kantor dan setelah itu saya langsung jalan jalan dengan tujuan Kintamani. hemmm ya Kintamani merupakan dataran tinggi di Bali dari sana saya bisa melihat Danau Batur.


Setelah dari Kintamani kami melanjutkan ke Danau Batur. Ya dari Danau Batur bisa ke desa Trunyan yang terkenal dengan kehidupan rakyatnya masih jauh dari sentuhan modernisasi. tidak ada penguburan mayat atau kremasi mayat.



setelah puas foto foto di kawasan danau batur ini kami langsung menuju denpasar lagi. karena waktu sudah menunjukan pukul 15.xx dan teman saya ucup minta dijemput pukul 17.xx di kantornya. Setelah jemput Ucup kami lanjut ke arah Kuta Bali. Dan disambut awan flat nan mendung. Dan tanpa hasil apapun hehehehe…

Hari kedua di Bali masih semangat 45 untuk mengunjungi tempat wisata. Tujuan pada hari kedua adalah di fokuskan ke arah aer terjun di daerah Singaraja. Tapi alam berekspresi laen sepertinya alam sedang sedih karena hujan mengguyur kami berdua. Setelah menengok bagasi motor terdapat jas hujan kami tetap melanjutkan perjalanan dengan menerobos hujan dan dingin. Rasa dingin kami rasakan ketika memasuki kawasan Bedugul. Di Bedugul hujan makin gede akhirnya kami mampir ke warung makan untuk teduh dan sarapan dahulu. Ngobrol brol ngobrol dengan empunya warung ternyata Pura Ulundanu merupakan tempat wisata juga. Karena sebelumnya saya pikir Ulundanu cuma tempat sembahyang umat Hindu Bali yang tidak boleh dikunjungi umat laennya.
Pura Ulundanu adalah pura yang temen temen semua selalu liat di uang kertas 50 rebuan 😀


Selesai meng-explore Pura Ulundanu kami melanjutkan perjalanan menuju aer terjun Munduk dan Melanting. Ya jadi inget sesuatu pada saat berteduh di gubuk pinggir jalan. Tiba tiba ada telp dari no dengan kode area Jakarta. Ternyata dari kantor yang 3 minggu sebelum saya berangkat ke bali saya datangi untuk interview. Alhamdulillah sudah di terima kerja di salah satu perusahaan swasta di Bintaro, si bapak penelepon meminta saya esok harinya ke jakarta #whatttt>???? !@#$% saya masih di luar jawa dengan rada bingung saya jawab telpnya. Akhirnya di beri tenggang sampai hari senin minggu depan.

Rencana di Bali satu minggu full jalan jalan harus di pangkas menjadi 3 hari plus 2 hari perjalanan :((

balik lagi ke cerita menuju aer terjun Munduk dan Melanting. Ya dari gubug teduh itu kami tinggal menempuh 2-3 km lagi.




Air terjun terakhir adalah air terjun sekumpul terletak di desa lemukih masuk kabupaten singaraja. Jalur menuju air terjun ini memang tidak maen maen, benar benar seru dan menantang :D.


Setelah dari aer terjun terakhir di desa Lemukih yang jalannya naudzubilah susah dan ancurnya kami melanjutkan menuju joger Kuta.

Oh iya ada sedikit cerita sebelum memasuki desa Lemukih. Kami berteduh di rumah di tengah hutan gunung wisata Bedugul. Tidak tau desa apa udah hampir tidak ada lagi rumah makanya kami teduh dulu eh di sambut hangat oleh si bapak empunya rumah, dengan bahasa daerah Bali campur bahasa Indonesia si bapak tanya– tanya dan karena tau saya dari Solo akhirnya bapak bercerita kalau anaknya dapat suami orang Solo. Dia seneng banget pernah ke Solo katanya di Solo tanahnya subur, luas, adem, orangnya ramah ramah, kotanya tentram.

kesan yang sama yang saya dapatkan di bali yaitu orang orang Bali juga ramah ramah. Lanjut ke perjalanan kami di Bali. Karena masih gerimis dan hujan akhirnya sebelum pulang kami berteduh lagi di mesjid di daerah Bedugul. Kami bertemu muslim Bali yang orang tuanya berasal dari Singaraja



Dan kami sampai di Denpasar pukul 21.xx, pada hari ketiga kami berdua fokus mengunjungi pantai ya full pantai di hari ketiga ini. Untuk mengejar Sunrise dimana lagi kalau tidak di Sanur. waktu menunjukkan pukul 05.xx kami berdua langsung bergegas menuju Sanur. Alhamdulillah sampai Sanur masih kebagian sunrisenya. Bener bener mata tak bisa tergantikan merekam keindahan sunrise waktu itu kameraku tak bisa maksimal menangkap memori kala itu :((



setelah dari sanur kami bergegas menuju tanjung benoa yang dari tanjung benoa ini bisa menuju nusa penida dan nusa lembongan dengan kapal quiksilver g tau deh harag tiketnya berapo hehehe g naek soalnya.


Setelah selesai sarapan di Tanjung Benoa kami lanjut lagi ke pantai Suluban di daerah Uluwatu. Tapi pada saat menuju pantai suluban kami melihat pantai yang ternyata baru di buka dan nama pantai itu adalah geger beach


lanjut lagi ke tujuan utama yaitu pantai suluban

Masih di daerah Uluwatu, saya melanjutkan ke arah pantai Padang padang yang katanya surganya bule.

setelah melihat jam sudah mulai sore dan tujuan kami masih ada dua lagi yaitu joger untuk beli oleh oleh dan tana lot untuk penutupan hari itu hehehehe….

Alhamdulillah TUHAN selalu baik sama saya. Hampir di setiap perjalanan saya selalu di berikan cuaca yang indah dan membuat alam Indonesia semakin menawan 😀 terima kasih TUHAN. Malam harinya kami langsung pulang dengan dianter Ucup sampe terminal ubung. dari ubung naek bis kecil ke arah gilimanuk. 3jam kurang lebih perjalanan kami dari ubung ke gilimanuk.

dan akhirnya sudah diatas fery menuju banyuwangi



dan akhirnya pukul 07.xx kereta sri tanjung berangkat menuju solo.




Untuk rincian biaya yang saya ingat adalah
kereta sri tanjung solo- banyuwangi @35.000
kapal fery banyuwangi – gilimanuk @6000
bus gilimanuk – ubung @20.000
ojek ubung – kuta @20.000
biaya makan relatif murah sekali makan antara 7000-12000

untuk biaya yang karena kami dapat tumpangan dan pinjeman motor akhirnya gak keluar adalah hotel popis lane dan sewa motor
hotel per kamar mulai dari 50.000 – 100.000an
sewa motor per 24 jam mulai dari 50.000 – 80.000
oleh2 itung sendiri aja ya…..