Jumat, 07 September 2012

Mendaki Gunung '"Kenapa Harus Sampai Puncak?"'

Mungkin sebuah pertanyaan bodoh jika saya bertanya kepada para pecinta alam alias pendaki gunung baik yang masih newbi atau yang sudah master dewa dengan pertanyaan "kenapa harus sampai puncak?". Tapi kalau saya yang di tanya seperti itu mungkin tidak tau mau jawab apa. Karena saya sendiri bukan pecinta alam atau pendaki gunung, dan kadang mau naek gunung karena suka aja memandangi pemandangan bagus. Pernah suatu ketika saya bersama beberapa teman saya gagal mencapai puncak sebuah gunung. Tapi bagi saya kekecewaan itu sendiri tidaklah begitu besar, entah kalau kekecewaan teman saya yang lain saya tidak tau. Menurut saya sendiri mendaki gunung tidaklah "harus" sampai puncaknya, mungkin bisa hanya sampai di lereng atau kaki kaki gunungnya saja. Terkadang di lereng atau kaki gunung juga menyajikan pemandangan yang tidak kalah indahnya dengan puncak gunung. Penikmat sejati seperti saya mungkin akan lebih menikmati yang indah tapi tidak menguras banyak tenaga. Atau bisa jadi karena suatu "tragedi" memaksa saya untuk tidak melanjutkan ke puncak gunung dan tetap di bawah. Semua itu hanya tinggal sebuah pilihan yang pada kahirnya jatuh ke tangan masing masing orang. jika memang keadaan memaksa untuk tidak melanjutkan memuncak dan di bawahpun di sajikan pemandangan yang bagus kenapa tidak untuk sejenak menikmati yang ada.

beberapa spot lereng atau kaki gunung yang juga tidak ada salahnya untuk di nikmati. di gunung gede pangrango ada beberapa spot air terjun yang dapat di nikmati sebelum sampai puncak, yang paling dekat dengan pintu masuk ada air terjun cibeureum. air terjun cibeureum merupakan air terjun yang besar dan tinggi, selain itu ada dua air terjun yang berdekatan di area ini. kemudian naik sedikit bisa di temui aliran air panas dan air terjun sebelum sampai di kandang badak,

air terjun cibeureum
air terjun sebelum kandang badak


kemudian ada juga di kaki gunung cikuray di sekitar pemancar dapat di temui hamparan luas kebun teh di padu dengan sunrise atau lampu kota malam hari.

lampu kota


hamparan kebun teh sayangnya mendung

ada juga di sembalun yang merupakan kaki gunung rinjani, padang savana yang kuning keemasan memanjakan mata pendaki.

padang savana sembalun



frame gunung rinjani dari pos II
maaf jika tulisannya menyinggung para pecinta alam atau pendaki gunung, tidak ada maksud untuk menentang tentang pencapaian sebuah puncak gunung. ini hanya sebuah pendapat dari seorang yang bias menikmati saja.

2 komentar: