Masih merupakan perjalalanan lanjutan dari gunung merapi, namun kali ini bukan gunung tapi pantai. Ya tujuan berikutnya adalah pantai pasir putih malikan atau di singkat papuma. Sebelumnya rencana awal adalah gunung Merbabu dan gunung Lawu sebelum menuju pantai Papuma. Namun karena cuaca sudah mulai sering hujan maka demi keselamatan saya tunda dulu untuk gunung Merbabu dan Lawu. Melanjutkan perjalanan ke kota jember demi sebuah pantai papuma. Pantai Papuma adalah pantai yang terdapat semenanjung atau tanjung, maka pantai papuma lebih sering di sebut tanjung papuma. Untuk menuju pantai Papuma saya berangkat dari Boyolali menuju Solo dengan bus jurusan Semarang - Solo. Kemudian dilanjutkan menuju surabaya dengan bus Jogja - Surabaya. Karena pantai Papuma lebih dekat dengan kecamatan Ambulu bukan kota Jember maka dari Surabaya lebih baik menuju Ambulu bukan Jember. Untuk menuju Ambulu dari Surabaya dapat menaiki bus jurusan Banyuwangi yang melewati Lumajang dan turun di terminal Wonorejo sebelum berganti bus jurusan Ambulu. Pada saat di terminal Wonorejo sambil menunggu bus ke Ambulu lewat saya manfaatkan waktu untuk ngobrol dengan seorang anak pengamen bernama adit. Adit berasal dari Banyuwangi dan setiap harinya adit keliling kota di Jawa Timur untuk mencari duit. Dalam sehari Adit biasanya mendapatkan uang paling banyak 75ribu dan paling sedikit 30ribu. Uang yang terkumpul Adit gunakan untuk makan sehari bersama dua adeknya. Setelah beberapa saat mengobrol dengan Adit sampai waktu tak terasa dan bus jurusan Ambulu sudah tiba.
Pada pukul 10:00 saya meninggalkan Wonorejo menuju Ambulu, dan tiba di Ambulu pada pukul 12:00. kemudian saya melanjutkan ke Papuma dengan jasa ojek, dengan waktu tempuh adalah 1 jam perjalanan ojek meminta 30ribu untuk harag sewa jasanya. Pukul 13:00 saya sudah tiba di pantai Papuma. pada saat saya tiba di pantai ini langit masih berwarna biru cerah di hiasi oleh awan putih. Namun menuju senja langit semakin kelabu dan hitam. Hingga akhirnya pada pukul 16:30 langit mendung di iringi oleh tetes air hujan. Saya sengaja menunggu hujan sampai pukul 17:30 namun tak juga reda dan berganti cerah. Tiada harapan untuk sunset tanjung Papuma akhirnya saya memilih untuk menuju mushola sambil menunggu magrib. Dan berharap keesokan paginya saya mendapati sunrise yang berwarna.
Sampai pukul 20:00 saya masih di mushola dan akhirnya menjatuhkan pilihan untuk tidur di mushola. baru tidur 1 jam tiba tiba saya di bangunkan oleh petugas keamanan pantai papuma dan menyarankan saya untuk menumpang di lobby penginapan atau pos keamanan. namun akhirnya petugas tidak memaksa dan tetap membiarkan saya menumpang tidur di mushola. kemudian saya melanjutkan tidur hingga pukul 03:45. sesuai alarm yang sudah saya set saya bangun dan memasak air panas untuk membuat energen dan kemudian shalat subuh dan meninggalkan mushola menuju sitinggil. pagi yang lebih berwarna di bandingkan senja sebelumnya. hingga pukul 08:00 saya gunakan untuk explore daerah pantai papuma. dan pada pukul 08:30 saya sudah kembali ke mushola sesuai kesepakatan dengan tukang ojek untuk bertemu di mushola pukul 09:00. sebelum meninggalkan papuma saya menitipkan tas caril saya ke tukang ojek sebentar untuk di tinggal mandi. setelah selesai mandi saya diantar tukang ojek menuju masjid besar kecamatan ambulu. karena masih pukul 09:40 maka saya mencari warung makan terlebih dahulu untuk mengisi perut yang sudah lapar. selesai makan saya menunggu pintu gerbang masjid di buka di warung kopi samping masjid dan mengobrol dengan orang sekitar masjid besar ambulu.
video perjalanan
Rincian biaya:
solo - surabaya : 30K
surabaya - wonorejo : 24K
wonorejo - ambulu : 18K
ambulu - papuma : 30K
penginepan : gratis *kalo mau sewa homestay harga mulai 150 - 300an ribu.
makan relatif mahal : 15- 25 ribu satu porsi
solo - surabaya : 30K
surabaya - wonorejo : 24K
wonorejo - ambulu : 18K
ambulu - papuma : 30K
penginepan : gratis *kalo mau sewa homestay harga mulai 150 - 300an ribu.
makan relatif mahal : 15- 25 ribu satu porsi
Berbagi Kata Kata Motivasi
BalasHapusJangan Pernah Menghitung Kerugian Karena Akan Membuat Kita Malas Untuk Membangun Kembali Usaha Yang Rugi Tersebut. Kerugian Cukup Sebagai Bahan Instropeksi Diri Agar Kita Tidak Jatuh Pada Lubang Yang Sama.moga bermanfaat salam kenal.
terima kasih motivasinya :D
BalasHapussalam kenal juga :D