Kamis, 11 September 2014

Danau Ranamese, Keheningan Ditelan Rimba

Danau Ranamese yang tak jauh dari kota Ruteng, danau di tengah hutan rimba lebat dan menyimpan ribuan kesunyian dan misteri. Dingin di pagi hari waktu menunjukkan pukul 09:00 terasa lebih dingin di bandingkan ketika di kota Ruteng, Danau yang pasti di lewati ketika meninggalkan Ruteng menuju Bajawa ini sekaligus seolah menjadi batas antara Ruteng dan Bajawa.

#Video Perjalanan Menuju NTT #

Danau dengan luas 11 Ha air yang bening kebiruan sebening batu safir seakan ditelan rimba suasana sepi dan udara dingin membuat semakin sempurna. Airnya yang jernih juga di manfaatkan oleh warga masyarakat sekitar untuk kegiatan dan kehidupan sehari- hari. Jika tidak memperhatikan dengan hati- hati maka sepintas lewat saja lokasi danau ini seolah di sembunyikan oleh belantara hutan. Ketika dari Ruteng menuju Bajawa setelah masuk hutan cagar alam di sebelah kiri ada gapura tanpa tulisan selamat datang maupun petunjuk arah dan itulah danau Ranamese. Letaknya di dataran tinggi seperti Dieng kabut pun tak bosan untuk singgah atau sekedar mampir lewat sebentar. Langit ditutupi oleh kabut bahkan matahari pun tak mampu menembuskan sinarnya, suasana pun seolah masih jam 06:00 pagi. Kicau burung serta suara gemuruh air melewati selokan yang mengalir ke sungai seolah berpadu menciptakan irama merdu.

IMG_3074 IMG_3108 IMG_3111

Saya masih asik menikmati suasana tenang damai dengan alunan kicau burung dan gemuruh air sedangkan Ndank sedang gelisah karena mendapat telpon dari kantornya. Selama Ndank masih berkutat dengan Partner dan Bosnya saya manfaatkan waktu untuk foto- foto. Langit penuh kabut berangsur berganti coretan biru cerah pertanda kabut segera pergi membuka langit dan mempersilahkan cahaya matahari masuk ke dalam hutan. Birunya langit di hiasi gumpalan awan putih terpantuk di permukaan air danau yang bening seolah terjadilah refleksi yang begitu sempurna.

IMG_3071 IMG_3113

IMG_3123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar