Kamis, 11 September 2014

Kampung Bena, Bajawa

Kampung Bena, salah satu kampung adat yang masih terpelihara dengan baik di bawah gunung Ienerie. Suasana adem dan asri menyelimuti perkampungan yang tidak seberapa besar ini. Masih termasuk dalam kawasan lereng gunung Ienerie menjadikan udara dingin khas pegunungan menyejukkan untuk di hirup. Pepohonan yang rindang serta tanah yang subur memberikan limpahan kekayaan hasil kebun untuk warga masyarakat kampung Bena dan sekitarnya. Dari Ruteng tak seberapa jauh jika ingin ke Riung bisa mampir sebentar ke kampung Bena di Bajawa ini. Sebelum masuk kota Bajawa belok kekanan masuk terus ikuti jalan dan petunjuk.
# Video Perjalanan Menuju NTT #

IMG_5180

Perkampungan Bena ini hanya terdiri beberapa rumah adat saja, semuanya berdiri mengelilingi halaman tengah yang kemudian di manfaatkan warga sebagian sebagai kuburan keluarga, arena bermain anak- anak dan beberapa gazebo untuk duduk dan bersantai. Rumah adat di dominasi terbuat dari papan kayu dan atap dari ilalang serta beberapa dari bambu yang di belah dan di tumpuk menjadi atap. Hasil kebun yang di unggulkan masih tidak berbeda dengan kampung adat lainnya yaitu kopi. Tidak heran jika nanti kamu berkunjung ke Flores maka hampir di setiap kota atau daerah akan di tawari kopi hitam. Flores memang masuk daftar penghasil kopi nikmat di indonesia. Selain kopi di kampung ini juga menghasilkan kain tenun, kain khas Flores yang masih di tenun secara tradisional dengan alat sederhana peninggalan nenek moyang. Anak- anak kecil bermain lincah dan ceria di pelataran halaman kampung. Beberapa mama dan anaknya yang mulai dewasa sedang membuat kain tenun dan di bantu anaknya yang sedang memintal benang tenun. Sambil mengunyah sirih pinang mereka menghasilkan kain tenun tradisional yang kualitasnya sudah bagus. Kain- kain tenun di jual bersama hasil kerajinan tangan lainnya seperti gelang, anyam- anyaman berupa tas dan hiasan rumah.

IMG_3400

IMG_3455

Tidak ada komentar:

Posting Komentar