Sabtu, 06 Januari 2018

Berkenalan Dengan Kerajaan Buton Sulawesi Tenggara

IMG_3895 IMG_3908

Oke jadi sebenere saya di kenalkan dengan tender e-auction di Makassar, yaudah kupikir cuma ikut tender aja tho. Sudah pesan tiket sub- upg pulang pergi 11-16 desember 2017, eh rupanya sama pak bos di suruh piknik ke Wakatobi sekalian kenalan sama team Wakatobi dan Bau- bau. Cerita tentang tender skip sajalah ya, intinya 3 hari tender di kantor anu Makassar ya begitulah, hari terakhir yaitu hari kamis yang kemudian ditutup dengan nobar team Makassar dan makan mie titie depan pelabuhan Makassar. Trus sempet di ajak mas Andi katrok dan Bang Andre ngopi di liquid hotelclarion. Jumat sore saya, Qori dan bang Isral flight ke Bau- bau jam 16.00. Tiba di Bau- bau sudah senja kemerahan, dijemput bang Anton gondrong kemudian langsung tancap gas menikmati sunset di kawasan kerajaan Buton. Kerajaan islam dengan benteng terbesar di asia. Dari benteng terlihat semburat senja yang begitu memukau. Langit orange kemerahan berbalur awan mendung menggaris garis langit yang indah. Malam harinya kami ngopi bareng team Bau- bau sekaligus kenalan sambil cerita tentang bagaimana kondisi pln dan sinyal di Bau- bau. Karena tetesan air hujan kami pun bubar pukul 22.00 dan kembali ke homebase dan istirahat karena esoknya harus lanjut gas menuju Lasalimu.

IMG_3913 IMG_3914

Ya perjalanan menuju Lasalimu, saya dan Qori diantar bang Anton gondrong via darat dari Bau- bau menuju pelabuhan Kamaru Lasalimu. Pagi hari sebelum sarapan kami sudah di sambut hujan. Pagi itu kami berempat saya Qori, bang Isral dan bang Anton gondrong sarapan nasi kuning di depan salah satu sekolah tinggi di Bau- bau. Dengan porsi yang cukup banyak membuat perut saya kekenyangan, padahal akan melakukan perjalanan darat cukup jauh. Hujan pagi membuat jalan aspal menjadi licin, mobil double gardan yang kami naiki pun sempat selip ditanjakan curam. Alhamdulillah selamat setelah oper ke gigi rendah all wheel drive mobil merambat perlahan. Meninggalkan kepadatan kota mobil melaju kencang menuju pasar Wajo. Jalanan aspal mulus dengan kanan dan kiri hutan heterogen lebat dan “singup”. Beberapa kali mobil sempat tergelincir kecil kekanan atau kekiri, ya itu karena bang belakang sudah halus tak bergerigi. Terus melajukan mobil meskipun tak bisa kencang yang utama adalah safety. Setelah lepas persimpangan pasar Wajo kami ambil belok ke kiri arah Lasalimu. Jalan aspal masih kering karena belum hujan, gas di injak lagi dalam dalam agar kami segera tiba di pelabuhan. Hemmm aspalnya masih anget mulus tapi tak putih macam paha seribel. Ya aspal ketika baru justru hitam legam terasa sangat panas. Jalan berliku kanan dan kiri di samping kiri hutan dan samping kanan view laut air biru toska berpadu langit biru muda di hiasi awan awan putih bergerombol. Saya pikir jalan baru ini terus sampai pelabuhan, namun rupanya baru duapertiga jalan yang sudah di perbaiki dan sisanya membuat saya bisa merasakan sensasi offroad yang sesungguhnya. Satu jam kami melintasi jalan tanah di apit hutan heterogen tanpa ada sinyal seluler bahkan loading gps satelit pun sangat lama. Kami bertiga sudah cemas akan tertinggal ferry menuju Wanci karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.20. Info yang kami dapat ferry berangkat sekitar pukul 12 siang, dan Alhamdulillah nya fery tiba justru pukul 12.00 dan berangkat lagi pukul 13.00.

Lasalimu – Wanci,
IMG_3920

 

Nah foto ini adalah saya ambil ketika menunggu ferry di pelabuhan Kamaru Lasalimu. Di sebelah kiri pelabuhan ada teluk kecil tumbuh rindang pohon bakau. Lumayan dapat bonus sedikit di sela sela nunggu kedatangan kapal ferry. Lasalimu ya ya ya nama yang asing bagi saya dan terdengar keren pula. Pesisir Bau- bau yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Suasana tenang dan nyaman sungguh terasa dan tercium disini. Tak banyak kendaraan lalu lalang juga tak ada asap industri pabrik. Bahkan masih banyak anak SD berjalan berkilo kilometer bahkan belasan kilometer dari rumah ke sekolahan. Ngomongin tentang potensi wisata yang ada di Bau- bau sesungguhnya feeling saya menangkap ada banyak sinyal- sinyal positif tentang keindahan alam yang belum di eksplore di sini. Bukan hanya tentang lautnya yang bersih dan indah namun juga saya curiga ada banyak air terjun juga perbukitan yang akan memanjakan mata. Karena memang hanya mampir saya pun tak bisa banyak mengeksplore keindahan bau-bau. Saya prediksi beberapa tahun kedepan semakin banyak spot yang bermunculan di Bau- bau ini.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar